10.4 C
New York
Saturday, April 20, 2024

Pemprov Sumut dan Pemko Medan Berkolaborasi Tangani Banjir Rob di Belawan

Medan, MISTAR.ID

Guna memaksimalkan penataan dan penanganan banjir rob di kawasan Belawan Kota Medan dan sekitarnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Medan serta Kementerian PUPR.

Kolaborasi ini dilakukan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dengan menggelar Rapat Koordinasi bersama Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution, di Aula Tengku Rizal Nurdin Rumah Dinas Gubernur Kota Medan, Senin (4/7/22) sore.

Wali Kota Medan Bobby Nasution mengatakan, dalam penataan dan penanganan banjir rob di Belawan akan dilakukan di 5 zona di Kecamatan Medan Belawan, dilakukan secara bertahap dengan melibatkan Kementerian PUPR dan Dinas Pekerjaan Umum Kota Medan.

“Untuk perencanaan kami menggunakan PUPR, sedikit desain yang agak kami rubah. Kita perlukan ada 5 zona, yang panjangnya kurang lebih antara 1 sampai 2 kilometer,” sebut Bobby kepada wartawan usai mengikuti Rakor tersebut.

Baca Juga:Bahas Penanganan Banjir di Medan, Bobby Nasution Begadang Pimpin Rapat Bersama BWSS II Sumatera

Untuk zona pertama, Bobby mengatakan dikerjakan oleh Kementerian PUPR. Namun, ia belum dapat kabar tanggal dan bulan berapa proses pengerjaan akan dimulai.

“Zona pertama dibangun oleh Kementerian PUPR, zona berikutnya Pemko Medan dimulai bulan 7 ini. Untuk zona yang dikerjakan PUPR, kita belum dapat tanggal berapa dikerjakan. Yang dikerjakan Pemko Medan dan Kementerian PUPR kurang lebih 1 kilometer,” jelas Bobby.

Menantu Presiden Joko Widodo itu mengungkapkan, untuk pembangunan tanggul anti banjir rob yang dikerjakan Pemko Medan dengan menelan anggaran Rp25 miliar, per satu kilometer.

“Kalau dari Pemko Medan setiap tahun kami anggarkan untuk pembangunan tanggul. 1 kilometer terkait dengan lahan dengan kontur tanah lembek sekitar Rp25 miliar,” sebutnya.

Baca Juga:Cari Solusi Atasi Banjir Rob, Wali Kota Medan Kunjungi Warga Belawan

Bobby menyakinkan, bahwa pembangunan tanggul ini mampu mengatasi banjir rob di Kecamatan Medan Belawan. Karena, dari desain dilakukan Kementerian PUPR yang akan dikerjakan, mampu mengatasi banjir di dua kelurahan di Belawan.

“Pastinya, dari realisasi Kementerian PUPR ada dua kelurahan bebas dari banjir rob pembangunan tahap pertama. Kalau banjir rob parah di Belawan,” ucapnya.

Bobby mengungkapkan, untuk pembangunan tanggul dikerjakan Pemko Medan dimulai bulan Juli 2022 ini.

“Pembangunan secara fisik, Pemko Medan mulai bulan 7. Konsep dan desain mengikuti kajian Kementerian PUPR,” kata Bobby.

Baca Juga:Pemko Diminta Realisasikan Rencana Penanganan Banjir Rob Medan Belawan

Selain itu, progres selanjutnya, Bobby menyatakan Pemko Medan berencana akan melakukan penataan terhadap pemukiman warga di Kecamatan Medan Belawan. Namun, terkendala dengan status lahan milik Pelindo.

“Ada kita desain untuk rumah panggung, tapi tidak bisa masuk. Karena lahan masih punya Pelindo. Kalau sudah diserahkan kepada kami dan masyarakat, kami bisa melakukan beda rumah yang menjadi program kami,” tandas suami Kahiyang itu.

Sementara itu, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi menjelaskan, untuk penataan dan penanganan banjir rob di Belawan menelan anggaran besar. Untuk itu, Pemko Medan dan Pemprov Sumut meminta bantuan ke pemerintah pusat.

“Masalah mahal untuk menyelesaikan tanggul Rob. Sehingga negara harus turun untuk menanggung itu. Mahal, tidak mampu provinsi, apa lagi kota,” sebut Gubernur Edy.

Baca Juga:Warga Belawan Keluhkan Lambatnya Penanganan Banjir Rob

Dengan kedatangan Presiden Joko Widodo, Kamis (7/7/22) mendatang, Gubernur Edy mengharapkan ada upaya yang dilakukan pemerintah pusat secara berkelanjutan untuk penataan dan penanganan banjir rob di Belawan.

“Besok dilihat Presiden diperintahkan PUPR, bisa kita tata tidak masuknya air laut ke rumah masyarakat,” jelas mantan Pangkostrad itu.

Gubernur Edy mengatakan, perencanaan penataan dan penanganan banjir rob sudah direncanakan sejak tahun 2019. Namun, terkendala dengan Covid-19. Rencana itu tidak bisa dilaksanakan.

“Kolaborasi itu tidak terwujud kebijakan-kebijakan sektorial tidak bisa ditemukan. Tahun 2020, 2021 datang lah tamu Covid-19 itu,” tutur Gubernur Edy.(anita/hm10)

Related Articles

Latest Articles