15.4 C
New York
Thursday, April 25, 2024

Massa AMMP2SU Sampaikan Permasalahan UINSU ke Kemenag RI

Medan, MISTAR.ID

Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Pemerhati Pendidikan Sumatera Utara (AMMP2SU) menyampaikan aspirasi mereka ke Kementerian Agama (Kemenag) RI terkait sejumlah permasalahan di Universitas Negeri Sumatera Utara (UINSU), Senin (29/11/21).

Koordinator aksi Irham Sadani Rambe dikonfirmasi, Selasa (30/11/21) mengatakan, sejak kepemimpinan Prof Dr Syahrin Harahap MA sebagai Rektor, UINSU terus menerus dilanda masalah yang membuat kampus UINSU jelek di masyarakat dan terus terdegradasi hingga ke titik terendah.

“Berbagai kasus terjadi di UINSU, seperti kasus dugaan plagiasi yang dilakukan oleh  Prof Syahrin Harahap. Kemudian kasus dugaan jual beli jabatan dan pengaturan proyek, kasus amoral dugaan perselingkuhan dan yang terbaru adanya dugaan KKN dalam perekrutan Dosen Tetap BLU Non-ASN,” ujarnya.

Baca juga:Mantan Rektor UINSU, Prof Saidurahman Divonis 2 Tahun Penjara

Sebelum menggelar aksi di Kemenag RI, kata Irham, pihaknya juga menggelar aksi di depan Istana Presiden untuk meminta Presiden Jokowi memerintahkan Menteri Agama segera memecat Prof Syahrin Harahap sebagai Rektor UINSU karena berbagai kasus yang terjadi.

“Agar tuntutan ditanggapi, kami juga memasukkan pengaduan terkait berbagai persoalan yang terjadi di UINSU ke Kementerian Sekretariat Negara,” ungkapnya.

Menurut Irham, tuntutan tersebut ditanggapi oleh Kasubdit Ketenagaan Dirjen Pendidikan Agama Islam Kemenag RI Rahman Bashori yang berjanji akan segera menurunkan tim untuk mengusut tuntas berbagai kasus yang terjadi di UINSU.

Irham menjelaskan, untuk kasus dugaan plagiasi yang menyeret nama Prof Syahrin telah meresahkan civitas akademika di UINSU, namun hingga kini belum ada penyelesaian dan penjelasannya.

Belum lagi kasus dugaan jual beli jabatan dan pengaturan proyek di UINSU, kasusnya sudah ditangani Polda Sumut dan Kejaksaan Tinggi Sumut atas pengaduan masyarakat, mahasiswa dan alumni UINSU.

Irham menyatakan, kasus yang sangat memalukan dan menjadi perbincangan di masyarakat juga terjadi dengan adanya kasus dugaan amoral perselingkuhan yang melibatkan petinggi UINSU.

“Tak sampai di situ, kasus terbaru yang membuat UINSU semakin terdegradasi ke titik terendah adalah kasus perekrutan dosen tetap BLU yang diduga sarat dengan permainan dan aroma KKN,” jelasnya.

Dugaan adanya permainan dan KKN itu terlihat dengan singkatnya waktu mulai dari pengumuman perekrutan hingga pengumuman akhir hasil seleksi sehingga diduga perekrutan dilakukan hanya formalitas saja.

Baca juga:Baca Yasin dan Doa, Mahasiswa Minta Kejatisu Usut Tuntas Dugaan Jual Beli Jabatan di UINSU

Bukti adanya dugaan permainan dan KKN dalam penerimaan dosen tetap BLU itu diantaranya masuknya nama anak Wakil Rektor II yang juga Ketua Pansel berinisial SK sebagai calon dosen tetap yang lulus seleksi akhir.

“Padahal ia baru saja selesai sidang S2 nya mengalahkan puluhan senior-seniornya yang sudah memiliki pengalaman dalam mengajar,” pungkasnya.

Sementara itu, Rektor UINSU Prof Syahrin Harahap belum memberi komentar terkait aksi AMMP2SU yang melaporkan berbagai kejanggalan di kampus yang dia pimpin ke Kemenag RI. Pesan What’s App yang dilayangkan Mistar ke ponselnya hingga, Selasa (30/11/21), tak dia balas. (ial/hm06)

Related Articles

Latest Articles