7.4 C
New York
Thursday, April 25, 2024

Maraknya Terjadi KDRT dan Eksploitasi Anak Akibat Faktor Ekonomi 

Medan, MISTAR.ID

Faktor ekonomi menjadi salah satu pemicu terjadi aksi tindakan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) pada saat pandemi Covid-19. Kebutuhan meningkat sementara pendapatan menurun, bahkan tidak sedikit yang tidak lagi memiliki pendapatan.

“Tidak hanya kekerasan fisik, akan tetapi psikis sering terjadi yang akhirnya sampai ke jalur hukum,” ucap pengamat hukum Siska Baringbing kepada wartawan, Rabu (20/10/21), saat dihubungi melalui telepon selulernya.

Lebih lanjut Siska menuturkan, selain aksi kekerasan fisik maupun psikis, pada saat ini terjadi eksploitasi anak yang kerap berjualan di persimpangan lampu merah, membadut dan bahkan menjadi pengemis.

Baca Juga:Kasus KDRT, Nindy Ayunda Bantah Selingkuh

“Sebenarnya hal ini bisa dicegah  bila Pemko Medan melalui dinas terkait seperti dinas sosial serta dinas pemberdayaan perempuan dan anak merespon cepat permasalahan seperti ini,” jelasnya lagi.

Anak-anak yang berada di jalanan sangat rentan mengalami kekerasan, pencabulan dan eksploitasi dari orang-orang jahat. Kasus ini sudah banyak terjadi, maka pemerintah harus hadir untuk memberikan perlindungan.

“Di mana sama-sama kita ketahui pada saat ini banyak yang kehilangan pekerjaan karena di PHK, kurangnya penghasilan serta tingginya biaya kebutuhan hidup. Dalam hal ini perangkat pemerintahan mulai dari tingkat lingkungan, kelurahan, dan kecamatan melakukan pendataan,” bebernya.

Baca Juga:Dituding Lakukan KDRT, Adly Fairuz Laporkan Mertua Ke Polisi

Artinya, sambungnya lagi, tidak hanya bantuan uang atau sembako, akan tetapi melakukan program-program padat karya yang bisa memberikan pekerjaan kepada masyarakat yang kehilangan sumber pendapatan akibat Covid-19 .

Selain itu, terjadinya KDRT juga ada faktor lain selain ekonomi yakni, komunikasi yang buruk, pendidikan dan kurangnya kesadaran gender.

“Sehingga perlu dilakukan sosialisasi dan  penyuluhan hukum tentang penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga, sebab banyak yang kurang paham tentunya berdampak dengan aksi kekerasan,” tuturnya.(amsal/hm10)

Related Articles

Latest Articles