10.4 C
New York
Saturday, April 20, 2024

KPPU Kanwil I Intensifkan Pengawasan Perkebunan Kelapa Sawit

Medan, MISTAR.ID

Sejak aturan perkebunan kelapa sawit membangun atau bermitra dengan plasma, kontribusi perusahaan kelapa sawit secara lebih luas bisa menjadi pertanyaan di Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU).

Atas dasar tersebut, KPPU Kanwil I akan mengintensifkan pengawasan perkebunan kelapa sawit. Terutama perkebunan kelapa sawit yang ada di Sumatera Utara (Sumut).

“Ketika mereka bermitra dengan plasma pasti akan sejahtera semuanya,” ucap Deputi Bidang Kajian dan Advokasi KPPU Taufik Ariyanto saat memaparkan Refleksi Tahun 2021 serta Indikator Persaingan Usaha di Sumut, Senin (29/11/21) petang.

Baca Juga:Kenaikan Upah Tak Sesuai, Serikat Buruh Perkebunan Tolak Kebijakan UMP 2022

Berdasarkan data Indikator Price Cost Margin (PCM) 2010-2020, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan merupakan sektor lapangan usaha dengan PCM tertinggi. Dan, perkebunan kelapa sawit merupakan pertanian terbesar di Sumut.

“Berdasarkan hasil olahan tim dari Universitas Padjajaran ini, makin tinggi PCM, maka makin inefisien sektor ekonomi atau daerah tersebut. Makanya, kita akan mengintensifkan pengawasan kemitraan usaha antara petani plasma dan perusahaan inti di sektor perkebunan ini,” jelasnya.

Sementara, Kepala KPPU Kanwil I Ridho Pamungkas menjelaskan, KPPU akan berupaya mendorong plasma lebih besar lagi. Apalagi melihat hasil penelitian, sektor pertanian dan perkebunan, PCM paling tinggi.

Baca Juga:Pupuk Mahal, KPPU Sebut Akibat Penahanan Barang dari Eksportir

“Ini harusnya paling memberikan kesejahteraan ekonomi. Tapi paling tidak efisien. Dan di Sumut belum ada laporan yang kita terima. Hanya dari Riau. Ada dua laporan masuk ke tahap pemeriksaan,” terang dia.

Ridho mengatakan, ada yang menarik dari sisi sektor perkebunan sawit ini. KPPU ingin mengetahui apa berkontribusi terhadap kesejahteraan petani dan masyarakat.

“Kita cari permasalahannya, apakah kemitraan yang tidak efisien atau tidak ada proses identifikasi,” terangnya. Nantinya, sambung Ridho, KPPU akan akan coba arahkan untuk membangun pabrik-pabrik kelapa sawit kecil, sehingga lebih dekat ke bahan baku.

“Sehingga, kelompok tani juga punya kekuatan dan harga jual. Dan kesejahteraan petani bisa lebih tinggi,” jelasnya.(anita/hm10)

Related Articles

Latest Articles