11.8 C
New York
Thursday, April 25, 2024

Jelang PTM, Sopir Angkutan di Medan Mulai Divaksin

Medan, MISTAR.ID

Setelah Kota Medan turun level dari PPKM Level 3 menjadi PPKM Level 2, Wali Kota Medan Muhammad Bobby Nasution mulai melonggarkan aktivitas masyarakat.

Namun, menjelang Pembelajaran Tatap Muka (PTM), Bobby mengatakan, yang paling riskan saat ini adalah ruang dalam lingkungan sekolah dan luar sekolah. Salah satunya di angkutan umum agar anak-anak atau adik-adik tidak terpapar Covid-19.

“Angkutan umum bisa menjadi salah satu tempat penyebaran Covid-19. Apalagi pengemudinya nanti berinteraksi dengan masyarakat yang keluar masuk dari kendaraan. Bisa saja bertemu 20 orang dalam satu hari. Maka harus terjamin dulu sudah tervaksinasi atau belum,” kata Bobby pada wartawan saat meninjau vaksinasi driver/sopir angkutan umum di Sentra Vaksinasi, Kamis (7/10/21).

Baca Juga:Stok Vaksin di Medan Mencukupi Hingga Satu Minggu ke Depan

Hingga saat ini, sudah 30% sopir angkutan umum yang sudah mendapatkan vaksin dari total 15.000 sopir angkutan umum yang ada di Kota Medan. Cakupannya baru 30% karena beberapa sopir angkutan umum memiliki KTP luar Kota Medan seperti ada yang dari Deli Serdang dan Binjai. “Maka kita berkolaborasi juga dengan provinsi untuk vaksin hari ini. Juga dengan TNI/Polri yang boleh menggunakan vaksinnya untuk warga luar Medan,” jelasnya.

Di lokasi yang sama, Kadis Perhubungan Kota Medan Iswar Lubis menuturkan vaksin ini diberikan pada anggota Organda Medan yang digelar secara bertahap yang disesuaikan dengan program Rumah Sehat dengan 250 dosis per hari.

“Kita akan buka seluas luasnya bagi pengemudi dan keluarganya. Juga untuk juru parkir serta pekerja-pekerja yang bersangkutan dengan transportasi agar mendaftar ke kita. Nanti akan kita koordinasikan dengan Rumah Sehat,” imbuhnya.

Baca Juga:Dukung Program Pemerintah, Medan Johor Gelar Vaksin Jempol

Saat ditanyakan kedepannya apakah akan ada sanksi bagi sopir yang tidak mau vaksin? Iswar mengatakan pihaknya belum sampai ke sana. “Tapi kita akan koordinasi ke Organda. Kalau sudah terbuka peluang untuk vaksin dan kalau ada yang membandel kita serahkan saja ke organda. Nanti mereka aja yang menghukumnya,” imbuhnya.

Iswar menambahkan bagi sopir angkutan yang ingin melakukan vaksinasi syaratnya hanya bawa KTP saja. Namun saat ini masih dikhususkan KTP Kota Medan. “Tapi nanti akan kita kolaborasikan dengan pihak provinsi. Karena ada sebagian sopir kita tidak KTP Medan.

Untuk angkutan di Medan saja berjumlah 10.000 untuk sopirnya. Bila ada cadangan ada sekitar 15.000 sopir. Kita targetkan 100% mereka tervaksin. Jadi selain di sini bisa juga melakukan vaksin mandiri di puskesmas atau di mana saja yang menggelar vaksin,” pungaksnya. (anita/hm12)

Related Articles

Latest Articles