12.8 C
New York
Sunday, April 28, 2024

Gelar Vaksinasi Tahap II, USU Siap Kuliah Tatap Muka

Medan, MISTAR.ID

Universitas Sumatera Utara (USU) menggelar vaksinasi massal Covid-19 tahap II bagi para dosen dan tenaga kependidikan (tendik) atau pegawai USU selama dua hari, terhitung sejak tanggal 4-5 Mei 2021.

Acara yang digelar di Gedung Pancasila USU itu, merupakan vaksinasi periode lanjutan dari vaksinasi tahap I yang dilakukan pada 23 Maret 2021 lalu. Setidaknya ada 900 peserta terdaftar dalam vaksin tahap II tersebut. Proses vaksinasi ditinjau langsung Rektor USU Dr Muryanto Amin. “Terhitung dari pelaksanaan vaksin tahap pertama, para dosen dan tendik di lingkungan USU yang sudah divaksin sebanyak 3 ribuan peserta,” ujar Muryanto, Selasa (4/5/21).

Dalam kesempatan itu, Rektor menyempatkan diri berbincang dengan beberapa peserta dan menyaksikan jalannya proses vaksinasi. Menurut Muryanto, kebutuhan vaksinasi bagi para dosen, tendik, bahkan mahasiswa USU, secara periodik akan dievaluasi, baik dari keberadaan para dosen dan mahasiswa yang belum divaksin serta ketersediaan vaksin yang dimiliki oleh RS USU.

Baca Juga:2.065 Dosen dan Tenaga Pendidik USU Menerima Vaksin

“Kegiatan perkuliahan pada awal tahun akademik yang dimulai pada Agustus-September mendatang akan dilaksanakan secara hybrid, yakni dengan menggabungkan antara perkuliahan tatap muka dengan perkuliahan daring,” ungkapnya.

Rektor menjelaskan, kapasitas kelas yang dimiliki USU untuk melakukan kegiatan ini sebanyak 50 persen dari jumlah mahasiswa keseluruhan. Untuk mendukung protokol kesehatan, kata dia, USU akan membangun infrastruktur yang dibutuhkan, seperti ruangan kelas yang sesuai, area dan fasilitas mencuci tangan serta menyediakan masker, hand sanitizer dan lain-lain. “Semua fasilitas akan didata kembali dan dibuat rambu-rambu untuk larangan berkumpul,” tegasnya.

Kemudian, Muryanto meminta para dosen untuk melaporkan masalah kesehatannya secara periodik. USU sudah menunjuk tim Satgas Covid-19 yang nantinya akan bertindak untuk mengawasi pelaksanaan tatap muka secara hybrid. Menurut rektor, sistem hybrid itu juga nantinya akan digunakan untuk kebutuhan kampus merdeka.

Baca Juga:17 Dosen USU Meninggal Karena Covid-19

“Sistem hybrid ini merupakan salah satu kekuatan dalam implementasi kampus merdeka yang sedang disusun peraturan rektornya. Ini akan memudahkan para mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan perkuliahan kampus merdeka, sehingga bisa memilih untuk mengambil kuliah daring di universitas lain misalnya,” jelas dia.

Muryanto yang masih menjabat sebagai Dekan FISIP USU itu menjelaskan, pandemi Covid-19 ini memberikan banyak peluang dan manfaat bagi para dosen dan mahasiswa untuk mempelajari berbagai platform digital yang mendukung perkuliahan.

“Mereka jadi dipaksa untuk belajar sehingga dapat menggunakannya. Padahal sebelum pandemi, disuruh-suruh untuk mempelajari platform digital susahnya minta ampun. Sekarang karena kebutuhan, mau tidak mau jadi harus belajar,” ketus Rektor.

Muryanto mengatakan, pandemi ini juga membawa berkah bagi tiap orang untuk belajar memelihara kesehatannya. Saat ini orang-orang mulai terbiasa untuk mencuci tangan dan menggunakan hand sanitizer, beda sebelum pandemi ini datang.

Baca Juga:Vaksinasi di Medan Sudah Tercapai 10 Persen dari Target 

“Meski begitu, pandemi ini juga membawa dampak psikologis bagi manusia karena jarang bertatap muka. Tidak bertemu orang, tidak bersosialisasi dan tidak bisa menuangkan ide-idenya secara langsung kepada orang lain, itu juga akan membawa gangguan emosional. Ini kelemahannya,” kata dia.

Rektor mengingatkan kelebihan dan kelemahan tersebut bisa diambil jalan tengahnya, tetap hybrid 50:50, serta menyiapkan dan memberdayakan ruang konsultasi psikologi untuk memberikan layanan bagi dosen dan mahasiswa.

“Kita juga akan melakukan penyesuaian-penyesuaian untuk perkuliahan sepanjang pandemi yang diperkirakan akan berlangsung hingga 2025,” pungkasnya. (ial/hm12)

Related Articles

Latest Articles