6.5 C
New York
Saturday, March 23, 2024

Pangeran Arab Abdullah Bin Faisal Divonis 30 Tahun Penjara dalam Kasus Perencanaan Penahanan Sesama Pangeran

Riyadh , MISTAR.ID

Arab Saudi dilaporkan menahan Pangeran Abdullah bin Faisal al Saud sepulangnya dari Amerika Serikat pada 2020 dan menjatuhkan vonis 30 tahun penjara kepadanya pada Agustus lalu

Sumber pejabat Saudi mengatakan penangkapan Abdullah berlangsung setelah ia pulang dari AS. Abdullah ditangkap pihak berwenang Saudi karena ketahuan mendiskusikan penahanan sepupunya sesama pangeran dengan kerabat melalui telepon saat berada di Negeri Paman Sam.

Pejabat itu menuturkan Pangeran Abdullah dipenjara karena panggilan telepon itu. Pihak berwenang memvonis sang pangeran 20 tahun penjara, dan ditingkatkan menjadi 30 tahun penjara pada Agustus lalu.

Baca juga:Pertemuan Pangeran Arab Saudi-PM Israel Batal

Pangeran Abdullah diketahui seorang mahasiswa pascasarjana di Universitas Northeastern Boston. Ia telah tinggal di AS untuk beberapa waktu yang lama. Menurut teman-temannya, tidak banyak yang mengetahui dia adalah anggota keluarga kerajaan Arab Saudi. Sebab, ia jarang sekali membicarakannya.

Pangeran Abdullah juga dianggap selalu fokus pada studi, rencana karir, dan cintanya terhadap sepak bola.

Associated Press (AP) menuturkan kasus Pangeran Abdullah belum pernah terungkap media sebelumnya. Namun, dokumen pengadilan Saudi yang didapat AP juga tidak tertutup.

Penahanan Pangeran Abdullah menambah panjang daftar anggota keluarga kerajaan Saudi yang ditangkap di era Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MbS) yang diangkat menjadi pemimpin de facto negara itu sejak 2017.

Dalam beberapa tahun terakhir, banyak pangeran Saudi ditangkap dengan berbagai tuduhan mulai dari korupsi dan beberapa kasus lain. Namun, banyak pihak menilai penangkapan ini dilakukan MbS guna membungkam pemberontak dan pengkritik keluarganya yang memegang takhta kerajaan.

Selama lima tahun terakhir, pengawasan, intimidasi, dan pengejaran Saudi terhadap warga Saudi di wilayah AS telah meningkat, ketika kerajaan meningkatan penindasan di bawah MbS.

Saat ditanya soal penahanan Pangeran Abdullah, Kedutaan Besar Saudi di Washington membantahnya.

Baca juga:Terungkap, Pangeran Yordania Minta Arab Saudi Bantu Kudeta Raja

“Gagasan bahwa pemerintah Saudi atau lembaganya melecehkan warganya sendiri di luar negeri adalah tidak masuk akal,” kata kedutaan.

Hal itu didukung dari keterangan FBI, kelompok hak asasi manusia, dan wawancara warga Saudi yang tinggal di luar negeri. Bahkan beberapa orang itu mengatakan agen FBI menyarankan mereka untuk tidak pulang ke negaranya. (cnn/hm06)

 

Related Articles

Latest Articles