7.9 C
New York
Friday, April 19, 2024

Pakar Inggris: Jika Putin Mengebom Nuklir Barat, Tamat Riwayat Rusia

London, MISTAR.ID

Pakar kebijakan luar negeri Inggris, Nile Gardiner, memperingatkan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk tidak menyerang Barat dengan senjata nuklir dalam strategi perangnya. Jika nekat melakukannya, kata dia, riwayat Rusia akan berakhir.

Pemimpin Kremlin tersebut telah memicu kekhawatiran bahwa Moskow sekarang mungkin beralih menggunakan senjata nuklir untuk mendapatkan strategi perangnya yang berlarut-larut di Ukraina.

“Kenyataannya adalah penggunaan senjata nuklir oleh Rusia akan menjadi akhir dari Rusia, dan mereka tahu itu,” kata Gardiner, yang pernah menjadi ajudan Perdana Menteri Margaret Thatcher, kepada Express.co.uk.

Baca Juga:Mengerikan! Ini Efek Bom Vakum Rusia dengan Panas 3.000 C dan Zat Beracun

“Ini telah menjadi keadaan sejak Perang Dunia II, dan setiap pemimpin Rusia sejak saat itu memahami bahwa Rusia membuat langkah pertama dengan serangan nuklir akan menjadi akhir dari Rusia,” katanya lagi, yang dilansir Senin (16/5/22).

“Bahkan Inggris sendiri memiliki kemampuan untuk melumpuhkan Rusia dengan persenjataan nuklirnya, apalagi apa yang dimiliki Amerika Serikat (AS),” imbuh dia.

Tapi Gardiner juga memperingatkan bahwa Putin bisa menjadi yang paling berbahaya ketika rencana perang Rusia runtuh di depan matanya, dan bahwa dia akan merencanakan balas dendam.

Baca Juga:Ledakan Bom Lukai Beberapa Staf Kedutaan Rusia

Dia mendesak dunia untuk tidak meremehkannya dan selalu tetap waspada, membandingkan Presiden Rusia dengan seekor ular yang meronta-ronta di dalam tas menunggu untuk menggigit seseorang.

Pakar kebijakan luar negeri itu melanjutkan, Putin adalah orang yang sangat marah akhir-akhir ini, selalu memikirkan balas dendam dan segala macam hal.

“Dia tetap berbahaya, seperti biasanya, jadi kami harus waspada. Kita seharusnya tidak pernah meremehkan Putin dan kemampuannya. Dia seperti ular yang meronta-ronta di dalam tas, dan ular masih menggigit,” sambung dia.

Baca Juga:Pabrik Tank Ukraina Hancur Lebur Dibombardir Rusia

Gardiner menambahkan retorika Rusia tentang penggunaan senjata nuklir dimaksudkan untuk mengintimidasi.

“Ini dimaksudkan untuk memecah belah NATO dan mengancam negara-negara yang ingin bergabung dengan aliansi pertahanan itu. Ini hanyalah propaganda klasik Rusia yang kita lihat di sini, di mana mereka membuat segala macam ancaman dan mencoba memecah aliansi Barat,” ungkapnya.

Rusia diyakini memiliki sekitar 2.000 senjata nuklir taktis di gudang senjatanya, dengan beberapa saja cukup kuat untuk membunuh puluhan ribu orang dengan satu serangan.

Baca Juga:Rusia Baru Deklasifikasi Rekaman Ledakan Bom Nuklir Paling Kuat dalam Sejarah

“Rusia memiliki banyak senjata nuklir dan mereka selalu siap untuk menggunakannya sebagai bagian dari postur nuklir mereka, dan itu seharusnya tidak mengejutkan. Ini juga merupakan bagian dari kampanye perang psikologis mereka yang dirancang untuk menempatkan rasa takut,” pungkasnya.

Laksamana Sir Tony Radakin, Kepala Angkatan Bersenjata Inggris, telah memperingatkan Putin bisa menghadapi prospek defisit senjata setelah meremehkan perlawanan yang ditunjukkan dari pasukan Ukraina.

“Anda juga melihat setiap hari Rusia berjuang untuk mendapatkan momentum, berjuang untuk menyelaraskan angkatan udaranya dengan pasukan daratnya dan berjuang untuk mendapatkan apa yang kita sebut kampanye modern yang menciptakan momentum itu,” katanya. (sindo/hm14)

Related Articles

Latest Articles