17.8 C
New York
Thursday, May 2, 2024

Mengerikan! Ini Efek Bom Vakum Rusia dengan Panas 3.000 C dan Zat Beracun

Ukraina, MISTAR.ID

Rusia dicurigai menyiapkan senjata bom vakum atau bom termobarik untuk menyerang Ukraina setelah salah satu jurnalis CNN melaporkan melihat peluncur roket ganda TOS-1 termobarik di dekat perbatasan Rusia pada Sabtu (26/2/22) sore.

Bom vakum merupakan senjata berdaya hancur dahsyat yang sudah digunakan sejak lama, termasuk di Perang Vietnam 2 pada 1955 oleh Amerika Serikat (AS).

Selain AS, Uni Soviet juga pernah memakainya pada 1979 di Afghanistan.

Daya ledak bom vakum disebut bisa menghasilkan awan plasma bersuhu 2.500 – 3.000 Celcius. Ledakan suhu tinggi yang tercipta juga dikatakan lebih lama dari bom pada umumnya.

Baca juga:Ledakan Bom Lukai Beberapa Staf Kedutaan Rusia

Bom vakum atau disebut juga senjata berbasis termobarik menghasilkan suhu sangat tinggi. Bom ini prinsipnya menyedot oksigen di sekitar. Selain ledakan, bom vakum juga menghasilkan zat berbahaya etilen oksida, senyawa sangat beracun jika kena tubuh manusia.

Korban terpapar etilen oksida dapat mengalami kulit terbakar serta gangguan paru-paru dan pencernaan.

Bentuk bom vakum bisa bermacam-macam ukuran, mulai dari granat untuk senjata peluncur buat pertempuran jarak dekat hingga peluru kendali yang dibawa di jet tempur.

Baca juga:Presiden Ukraina Tuding Rusia Lakukan Genosida Membunuh Anak-anak

Dugaan penggunaan amunisi termobarik oleh Rusia disebut menggunakan peluncur roket sekali pakai RPO-A Shmel dan roket termobarik untuk keluarga senjata RPG-7, menurut laporah JMVH.

Sejauh ini belum ada konfirmasi resmi Rusia akan menggunakan bom vakum di Ukraina. (Antara/hm06)

Related Articles

Latest Articles