8.2 C
New York
Tuesday, April 23, 2024

Jenderal AS Sebut China Bisa Jadi Negara Militer Terkuat di Dunia

Washington, MISTAR.ID
China lambat laun akan menjadi negara dengan kemampuan militer terkuat di dunia. Demikian ditegaskan Wakil Ketua Kepala Staf Gabungan Amerika Serikat (AS), Jenderal John Hyten.

Ia mencontohkan, dengan perkembangan rudal hipersonik yang dikabarkan berhasil diluncurkan Beijing, namun gagal diluncurkan Washington.

Maka dari itu, Jenderal John Hyten memberikan sebuah peringatan kepada negaranya soal China. Ia menyebut, bahwa perkembangan alutsista China sangatlah cepat sementara AS mengalami permasalahan birokrasi, mengutip CNN International.

Baca Juga:China Dilanda Kecemasan, Covid-19 dan Flu Burung ‘Bangkit Kembali’

“Menyebut China sebagai ancaman adalah istilah yang tepat karena kecepatan pergerakan China sangat menakjubkan,” kata Hyten kepada wartawan di meja bundar Defense Writers Group, Kamis (28/10/21) pagi waktu setempat.

“Kecepatan mereka bergerak dan lintasan mereka akan melampaui Rusia dan AS jika kita tidak melakukan sesuatu untuk mengubahnya. Itu akan terjadi. Jadi saya pikir kita harus melakukan sesuatu.”

“Bukan hanya AS tetapi AS dan sekutu karena itulah hal yang benar-benar mengubah peta permainan,” jelasnya lagi.

Baca Juga:Covid-19 di China Kembali Ngamuk, Nyebar di 11 Provinsi Termasuk Beijing

Ucapan Hyten bukan tanpa alasan. Sebelumnya, Financial Times menulis China menguji senjata hipersonik Agustus 2021. Senjata itu, tulis media itu pekan ini, terbang melalui ruang angkasa dan mengelilingi Bumi sebelum meluncur ke bawah menuju target.

Senjata hipersonik China itu bergerak di atmosfer dengan kecepatan lebih dari lima kali kecepatan suara. Ini sekitar 6.200 kph (3.853 mph).

Meski demikian, China membantah telah melakukan uji coba itu. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Zhao Lijian mengatakan tuduhan tak tepat.

Baca Juga:China Kirim Wanita ke Ruang Angkasa

“Tes ini adalah tes pesawat ruang angkasa rutin, digunakan untuk menguji teknologi pesawat ruang angkasa yang dapat digunakan kembali,” katanya. “Ini bisa memberikan cara yang nyaman dan murah bagi manusia untuk menggunakan ruang angkasa untuk tujuan damai.”

Sebenarnya, saat ini, rudal hipersonik tak hanya dikembangkan oleh China. AS, Rusia Korea Utara (Korut), dan empat negara lainnya juga melakukan hal serupa.

Selain lima kali kecepatan suara, rudal tersebut juga mampu mengirimkan hulu ledak nuklir tanpa mampu terlacak. Namun, selama ini, rudal hipersonik hanya mampu untuk terbang pada lintasan rendah di atmosfer dan tidak bisa menanjak ke luar angkasa.(cnbc/hm10)

Related Articles

Latest Articles