15.9 C
New York
Tuesday, April 23, 2024

Indonesia, Turki Dan China Beri Izin Darurat Vaksin Sinovac

Jakarta, MISTAR.ID

Izin darurat penggunaan vaksin Covid-19 Sinovac asal China di Indonesia telah dikeluarkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Dua negara lainnya juga China dan Turki juga telah mengeluarkan izin serupa untuk keperluan vaksinasi corona.

Selain Turki dan Indonesia, sejumlah negara seperti Chile, Filipina, Brasil, dan Kamboja sudah membeli vaksin Sinovac. Hanya saja keempat negara tersebut belum mengeluarkan izin darurat penggunaan vaksin Sinovac.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) vaksin virus corona produksi Sinovac Biotech hari ini, Senin (11/1/21). Izin penggunaan itu dikeluarkan usai hasil evaluasi BPOM menunjukkan bahwa Sinovac memiliki efikasi sebesar 65,3 persen.

Baca juga: MUI Tuntaskan Fatwa Halal Vaksin Sinovac

Adapun pertimbangan BPOM mengeluarkan izin ini setelah melihat imunogenisitas, keamanan, dan efikasi Sinovac telah sesuai standar yang ditetapkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO).

BPOM menuturkan izin penggunaan darurat bukan hanya berasal dari hasil uji klinis fase 3 yang dilakukan di Bandung, Jawa Barat. Melainkan juga tergantung dari hasil uji klinis fase 3 di Brasil dan Turki.

Sebelumnya pada Jumat (8/1/21), Brasil mengumumkan bahwa vaksin Sinovac efektif 78 persen dalam uji coba tahap akhir dan akan meminta regulator kesehatan negara, Anvisa, menyetujui penggunaan darurat vaksin tersebut.

Selain itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan bahwa vaksin Sinovac halal digunakan. Keputusan ini diambil usai Komisi Fatwa MUI menggelar sidang pleno untuk membahas aspek kahalalan vaksin Covid-19 pada Jumat (8/1/21) siang.

Baca juga: Vaksin Covid-19 Sinovac Disebut Halal dan Berbahan Dasar Virus Mati

Menyusul Indonesia, Turki dalam waktu dekat disebut-sebut juga akan mengeluarkan izin darurat penggunaan vaksin Sinovac. Hal itu disampaikan oleh Menteri Kesehatan Turki Fahretting Koca.

Koca mengatakan pihaknya sudah menyelesaikan perjanjian suplai 50 juta dosis vaksin menggunakan metode inactivated. Turki sejauh ini sudah menerima tiga juta dosis kargo pertama vaksin Sinovac. Dia juga mengatakan akan menjelaskan sejumlah informasi penting terkait vaksin berbasis Sinovac.

Vaksin Sinovac sendiri sudah melalui uji tahap ketiga di Turki. Nantinya, Koca dan tim akan meminta hasil sementara dari tim ilmuwan yang akan melakukan uji klinis tersebut.

“Setelah mendapatkan laporan sementara (interim report) yang menunjukkan bahwa vaksin tersebut sepenuhnya aman dan efektif, tim ilmuwan segera menghentikan pendaftaran relawan untuk uji klinis,” tambahnya.

Baca juga: Bio Farma siap produksi Vaksin Covid-19 buatan Sinovac, China

Kemudian, China selaku negara pengembang vaksin Sinovac telah menyetujui penggunaan darurat dari vaksin tersebut sejak akhir Agustus 2020 lalu. Izin penggunaan darurat diberikan sebagai bagian dari program vaksinasi terhadap kelompok berisiko tinggi seperti staf medis di China.

Selain Sinovac, China National Biotec Group (CNBG), unit raksasa farmasi milik negara China National Pharmaceutical Group (Sinopharm) juga menuturkan bahwa pihaknya telah memperoleh persetujuan penggunaan darurat untuk vaksin yang mereka kembangkan.

Dilansir media, (28/12/20), China telah memberikan vaksin covid-19 eksperimental kepada kelompok berisiko tinggi sejak Juli dan pihak berwenang dapat mempertimbangkan untuk memperluas program penggunaan darurat ini, guna mencegah kemungkinan kembalinya wabah selama musim gugur dan musim dingin.

Media pemerintah melaporkan bahwa China pada Juni telah menyetujui dua kandidat vaksin untuk digunakan dalam program penggunaan darurat pada Juli tanpa mengidentifikasi produk spesifiknya. (cnn/hm09)

Related Articles

Latest Articles