5.8 C
New York
Friday, April 26, 2024

Apa Alasan Media Sains Dunia Tahun ini Secara Terbuka Mendukung Capres AS?

Washington, MISTAR.ID

Beberapa jurnal dan media sains utama di AS secara terang-terangan mengungkapkan kekecewaan mereka terhadap Trump, dan menyatakan dukungannya terhadap lawan politiknya, Joe Biden.

Trump kehilangan dukungan dari para ilmuwan jelang pemungutan suara di AS, sementara Joe Biden didukung beberapa jurnal ilmiah ternama seperti Nature, Sincemag, The New England Journal of Medicine, dan The Lancet. Trump dikritik karena sikapnya yang seolah-olah anti-sains.

Dukung mendukung selama ini, memang lumrah dilakukan oleh media AS. Contohnya media The New York Times yang menentukan sikap editorialnya sejak 1860.

Studi pada tahun 2016, menunjukkan dukungan media bisa tingkatkan peluang kemenangan kandidat.

Baca Juga:Catatan Pajak Trump Ungkap Rekening Di Bank China

Yang bikin berbeda tahun ini, majalah sains Scientific American dan jurnal The New England Jounal of Medicine, yang ratusan tahun menghindari politik, kompak bersikap.

Kenapa komunitas ilmiah terlibat dukungan-dukungan politik? Sains dan politik saling menopang satu sama lain, karena keputusan politikus memengaruhi kebijakan dan prioritas pendanaan penelitian. Begitu sebaliknya, sains tak bisa diabaikan saat membangun kebijakan publik.

Rekam jejak Biden yang akrab dengan sains membuatnya ditunjuk Obama untuk memimpin proyek “Cancer Moonshot” pada 2016, ketika AS berupaya mencari obat kanker.

Sementara itu, pada era Trump, AS justru menarik diri dari Perjanjian Paris dan kini ia dianggap gagal tangani pandemi yang mengambil nyawa lebih 200 ribu warga AS. AS dan sains di era Trump mencakup beberapa peristiwa yaitu:

Baca Juga:Duh! Netizen Klaim Temukan Sosok Trump di Kulit Babi hingga Tuna

-Desember 2017, Trump menyuruh NASA untuk mengirimkan orang dalam misi ke bulan.

-Mei 2018, AS menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran.

– Agustus 2018, Badan Perlindungan Lingkungan AS membuat perubahan besar soal cara evaluasi bahan kimia.

-September 2019, pemerintahan Trump mengkritik Layanan Cuaca Nasional yang menentang presiden. Saat itu Trump keliru mengklaim soal badai yang akan menghantam Alabama. Setelah diselidiki, hal itu dapat melemahkan kepercayaan publik terhadap layanan ramalan cuaca.

-November 2019, AS resmi meninggalkan Perjanjian Paris.

-Februari 2020, ucapan Trump viral saat menyebut virus corona ‘mild’ dan ‘seperti flu biasa’. Namun, pada September omongannya dengan jurnalis Bob Woodward bocor. Trump telah mengetahui bahaya virus corona dan memilih untuk meremehkannya.

Baca Juga:Donald Trump Sebut Mampu Kalahkan Virus Corona Karena Miliki “Cahaya Pelindung”

-April 2020, AS menyalahkan WHO dan menyetop dana ke lembaga ini.

-Mei 2020, Trump umumkan AS akan keluar dari WHO

-Juli 2020, CDC dikesampingkan dan tugas-tanggungjawabnya untuk kumpulkan dana terkait corona dialihkan kepada Department of Health and Human Services (HHS)

-September 2020, Trump umumkan vaksin yang siap pada bulan Oktober sebelum hari pemungutan suara. (reuters/narasinewsroom/ja/hm10)

Related Articles

Latest Articles