12.5 C
New York
Saturday, April 20, 2024

Catatan Pajak Trump Ungkap Rekening Di Bank China

Washington, MISTAR.ID

Sengkarut pajak Presiden Amerika Serikat Donald Trump akhirnya dibongkar. Ternyata orang nomor satu di AS itu memiliki bisnis di China selama bertahun-tahun dan bahkan punya rekening bank Tiongkok.

Media melaporkan pada hari Selasa (20/10/20), hal itu merupakan pukulan bagi upaya Trump untuk menggambarkan calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden sebagai antek China.

Analisis catatan pajak Trump oleh media menunjukkan bahwa sang presiden memiliki rekening bank yang sebelumnya tidak dilaporkan di China. Rekening itu tidak dimasukkan dalam pengungkapan keuangan publik karena disimpan dengan nama perusahaan.

Baca juga: Trump Berencana Kembali Berkampanye Tatap Muka Sejak Didiagnosis Covid-19

Selain di China, Trump diketahui memiliki rekening bank di Inggris dan Irlandia. Rekening China, kata media, dikendalikan oleh Trump International Hotels Manajemen membayar pajak $188.561 di negara itu dari 2013 hingga 2015.

Meskipun catatan pajak tidak menunjukkan berapa banyak uang yang telah masuk melalui rekening luar negeri Trump, Internal Revenue Service mengamanatkan agar pelapor mengungkapkan bagian dari pendapatan mereka yang berasal dari negara asing.

Trump International Hotels Management sendiri melaporkan hanya beberapa ribu dolar dari China. Pengacara Trump Organization Alan Garten menolak menyebutkan nama bank China yang memegang akun tersebut.

Baca juga: Donald Trump Sebut Mampu Kalahkan Virus Corona Karena Miliki “Cahaya Pelindung”

Ia berkata kepada media dalam sebuah pernyataan bahwa Trump Organization “membuka rekening di bank China yang berkantor di Amerika Serikat untuk membayar pajak lokal”.

Garten secara khusus mengatakan perusahaan membuka rekening tersebut setelah membuka sebuah kantor di China. “Untuk mengeksplorasi potensi kesepakatan hotel di Asia,” ujarnya kepada media, Selasa (21/10/20).

“Tidak ada kesepakatan, transaksi, atau aktivitas bisnis lainnya yang pernah terwujud dan sejak 2015, kantor tetap tidak aktif. Meskipun rekening bank tetap terbuka, tidak pernah digunakan untuk tujuan lain,” tuturnya.

Trump tengah berebut kursi panas untuk menjadi orang nomor satu di Negeri Paman Sam. Dalam persaingan itu, ia berusaha menggambarkan Biden sebagai orang yang lemah di mata China.

Namun, hubungan keuangannya sendiri dengan negara itu sangat kontras dengan Biden yang pengembalian pajak penghasilan dan pengungkapan keuangannya tidak menunjukkan transaksi bisnis atau pendapatan dari China.

Catatan pajak Presiden menunjukkan dia telah menginvestasikan setidaknya $192.000 di lima perusahaan yang didirikan untuk mengejar proyek di China selama beberapa tahun. Surat kabar itu menyatakan sejak 2010 perusahaan Trump yang ada di sana mengklaim setidaknya $97.400 atau sekitar Rp1 miliar.

Sebelumnya media telah membongkar sengkarut pajak Trump. Presiden tidak membayar pajak penghasilan federal apa pun dalam 10 dari 15 tahun mulai tahun 2000. Trump disebut hanya membayar $750 atau sekitar Rp11 juta dalam bentuk pajak penghasilan federal pada tahun pertamanya di Gedung Putih. (ant/hm09)

Related Articles

Latest Articles