7.8 C
New York
Friday, April 19, 2024

Amerika Serikat Disebut Akan di Gulingkan Revolusi Budaya Sayap Kiri

Washington, MISTAR.ID

Presiden Amerika Serikat Donald Trump, menegaskan bahwa gerombolan demonstran yang mencoba merobohkan patung-patung para pemimpin Konfederasi dan tokoh-tokoh sejarah lainnya adalah upaya untuk menghapus sejarah Amerika Serikat (AS).

“Jangan salah, revolusi budaya sayap kiri ini dirancang untuk menggulingkan revolusi Amerika,” kata Trump, Sabtu (4/7/20).

Berbicara di bawah monumen gunung terkenal yang menggambarkan empat presiden AS, Trump memperingatkan bahwa demonstrasi tentang ketidaksetaraan rasial dalam masyarakat Amerika mengancam fondasi sistem politik negara itu.

“Anak-anak kita diajarkan di sekolah untuk membenci negara mereka sendiri,” tambahnya seperti dikutip dari Reuters.

Baca juga: AL Amerika Serikat Tempatkan 3 Kapal Perang di Laut China Selatan, Ada Apa?

Trump mengumumkan bahwa ia akan membuat “Taman Nasional Pahlawan Amerika,” yang ia gambarkan sebagai taman besar yang menampilkan patung-patung orang-orang Amerika terhebat yang pernah hidup. Namun ia tidak memberikan penjelasan lebih lanjut.

Dalam kerusuhan nasional setelah kematian George Floyd, seorang pria kulit hitam yang meninggal saat ditahan polisi di Minneapolis, pengunjuk rasa di beberapa kota telah merusak patung-patung para jenderal Konfederasi yang memimpin pemberontakan terhadap pemerintah AS selama perang saudara tahun 1861-1865.

Para pemrotes dalam satu kesempatan gagal mencoba merobohkan patung Presiden AS Andrew Jackson di luar Gedung Putih. Jackson, yang dikenal karena kebijakan populisnya, memiliki budak dan memaksa ribuan penduduk asli Amerika keluar dari rumah mereka.

Baca juga: Trump Undang 7.500 Orang Ke Pesta Kembang Api Perayaan Kemerdekaan AS

“Massa yang marah mencoba merobohkan patung Pendiri kita, merusak tugu peringatan kita yang paling suci, dan melepaskan gelombang kejahatan dengan kekerasan di kota-kota kita,” kata Trump.

Trump telah menentang proposal untuk mengganti nama pangkalan militer AS yang diberi nama jenderal Konfederasi dan berjanji memberi hukuman yang keras bagi mereka yang merusak patung.

Program malam itu bukan acara kampanye resmi, tetapi pernyataan Trump menyentuh tema kampanye utama yang dimaksudkan untuk memberi energi basis politiknya jelang pemilu 3 November mendatang.

Baca juga: Surat Penangkapan Donald Trump Dikeluarkan Iran

“Ada fasisme paling kiri baru yang menuntut kesetiaan absolut. Jika Anda tidak berbicara bahasa, melakukan ritual, melafalkan mantra-mantra, dan mengikuti perintahnya maka Anda akan disensor, dibuang, daftar hitam, dianiaya, dan dihukum. Tidak akan terjadi pada kita,” tutupnya. (sindo/hm07)

Related Articles

Latest Articles