Jayapura, MISTAR.ID
Sejumlah official atlit PON XX tahun 2021 Papua memadati Pantai Kupang (kursi panjang) yang berada di depan kantor Gubernur Papua, Rabu (6/10/21) malam.
Banyaknya official hadir di Pantai Panjang karena lokasinya persis berada di seberang jalan depan Kantor Gubernur Papua. Selain di pinggir jalan, di lokasi Pantai Panjang juga terdapat sejumlah pedagang berbagai macam makanan. Ada sate madura, bakso, jagung rebus, jagung bakar dan lainnya. Bahkan, pedagang kopi dengan peralatan lengkap di dalam sebuah mobil.
Selain para official, lokasi tersebut juga menjadi tempat nongkrong warga setempat. Setiap warga yang datang bisa duduk di kursi panjang sekaligus tembok penahan untuk memandang deburan ombak.
Baca Juga:Melirik Pasar Santani di Tengah Keberlangsungan PON XX Papua
“Lokasi pantai ini sangat menarik untuk kita datangi. Buktinya banyak official daerah lain datang kemari sejak sore hari. Selain di pinggir jalan raya, jarak tempuh dari Kota Jaya Pura hanya sekira 25 menit. Kita bisa nongkrong dan ngobrol santai,” kata Wakil Ketua KONI Deli Serdang Iwan Nugroho dan Wildan Depari Hasibuan kepada Mistar di lokasi pantai.
Hanya saja, kata Iwan, lampu di pinggir Pantai Panjang tidak satu pun terpasang. Jika pihak pemerintah setempat memasang lampu di pinggiran pantai, pasti malam hari akan semakin indah.
Dijelaskan Iwan, selain Pantai Panjang, mereka juga sudah mengunjungi Jembatan Merah yang ada di Abe Pura dimana jaraknya lebih dekat dari Jaya Pura. Sebenarnya, tambah Iwan, cukup banyak objek wisata di Papua yang begitu indah. Namun karena keterbatasan waktu, ia dan rekannya tidak sempat mengunjungi.
Senada diungkapkan Wildan Depari Hasibuan. Ia mengatakan, georafis Papua yang dikelilingi gunung dan perbukitan menambah indahnya daerah itu. Bahkan, jalan menuju Perkantoran Gubenur memiliki tanjankan tikungan dan turunan yang begitu indah. Begitu juga jalan mulus menuju Kabupaten Santani tak kalah indahnya.
Baca Juga:Jelang PON Papua, Atlet Sumut Akan Jalani Pemusatan Latihan di Asrama Haji
“Perlu juga diketahui,ternyata di Jaya Pura cukup aman. Warganya asli Papua sangat ramah dengan tatakrama yang begitu santun dan mudah senyum. Artinya tidak seperti yang kita banyangkan kalau warga Papua itu memiliki tipikal menyeramkan,” papar Iwan.
Dikatakan Wildan, di Kota Jaya Pura, Kecamatan Abe Pura terdapat Kampung Horas yang mayoritas penduduknya suku Batak. Malah suku Batak di Jaya Pura cukup banyak. Begitu juga suku Makasar, Mando, NTT, NTB dan Jawa.
“Ternyata penduduk Jaya Pura bukan lagi mayoritas warga asli setempat.Tapi sudah banyak dari luar daerah yang sudah puluhan tahun tinggal di Jaya Pura atau daerah lainnya. Malah warga asli Papua banyak yang sudah menikah dengan suku warga lainnya,” tutur Wildan.
Wirwan,warga Bekasi, Jawa Barat yang merupakan pengusaha juga mengkui bahwa wilayah Papua cukup indah dengan warganya yang ramah dan santun. “Selain itu, kota Jaya Pura dan Sentani nggak kalah kok dengan kota daerah di luar Papua. Mall, perhotelan dealer mobil, sepedamotor dan usaha lainnya cukup banyak dan lengkap. Malah kota Jaya Pura maupun Santani kerap juga macet. Yang tak kalah penting, Jaya Pura, Sentani dan daerah lainnya cukup aman,” ungkap Wirwan. (rinaldi/hm12)
