21 C
New York
Friday, May 3, 2024

Dua Kapal Kecelakaan di Pantai Bubun Langkat, Satu ABK Tewas dan Satu Hilang  

Medan, MISTAR.ID

Kecelakaan dua kapal terjadi di bibir Pantai Desa Bubun Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat, Rabu (4/11/20) malam. Akibat kecelakaan itu, seorang anak buah kapal (ABK) meninggal dunia, dan seorang lagi belum ditemukan.

Kepala Kantor Search And Rescue (SAR) Medan Toto Mulyono mengatakan, dua kapal itu yakni kapal nelayan jaring pencari ikan gembung dan kapal pukat teri. Masih Toto, kapal pukat teri merupakan milik warga Belawan, sedangkan kapal nelayan jaring gembung milik warga Desa Bubun Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat.

“Kecelakaan terjadi di daerah 6 Mil arah utara dari Bibir Pantai Desa Bubun Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat,” terangnya, Kamis (5/11/20).

Baca Juga:Tangkap Ikan di Wilayah NKRI, 2 Kapal Berbendera Malaysia Diamankan

Setelah mendapatkan laporan adanya kecelakaan kapal yang menelan korban jiwa itu, Tim SAR Medan turun ke lokasi untuk melakukan pencarian terhadap ABK yang belum ditemukan.

“Tim sebanyak 8 orang dengan membawa peralatan water rescue dan juga peralatan selam,” sebutnya. Hingga saat ini, pihaknya sendiri belum mengetahui persis penyebab pasti kecelakaan dua kapal itu. “Kita masih fokus dengan pencarian seorang ABK,” katanya.

Namun, sebut dia, dari data yang didapatnya di lokasi, diketahui saat kejadian Person On Board (POB) di kapal nelayan jaring gembung berjumlah 4 orang. “Setelah kejadian, 2 ABK selamat, 1 orang ditemukan meninggal dunia dan 1 lagi masih dalam pencarian,” ucap Toto.

Baca Juga:Kapal Perang Rudal AS Masuk Laut China Selatan, Ini Reaksi China

Data POB kapal nelayan jaring gembung yang selamat yakni Aspan (45) dan Dulah (30), keduanya warga Desa Bubun Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat.

Sedangkan, korban meninggal bernama Aspan (40) warga Desa Bubun Kecamatan Tanjung Puta Kabupaten Langkat. Sementara, ABK yang belum ditemukan adalah Johan (30) yang juga warga Desa Bubun.

Ia sendiri berharap, saat pencarian cuaca tidak buruh sehingga mempermudah untuk bekerja. “Semoga cuaca di lokasi bersahabat, sehingga tim di lapangan bisa bekerja secara maksimal,” ungkapnya.(saut/hm10)

Related Articles

Latest Articles