11.2 C
New York
Monday, May 6, 2024

Penagih Pinjol Ancam Bunuh Keluarga Nafa Urbach

Jakarta, MISTAR.ID

Lagi-lagi, masyarakat menjadi korban para penagih utang. kali ini menimpa artis Nafa Urbach. Ia menjadi korban para penagih utang yang memakai cara-cara kasar. Bahkan, ulah para penagih utang pinjaman online (pinjol) tersebut sudah benar-benar meresahkan dan di luar batas. Mereka tidak segan-segan melakukan pengancaman.

Di suatu hari, Nafa mendapat pesan dari penagih pinjol. Saat dia mengaku tidak mengenal orang yang disebut sebagai peminjam, penagih pinjol malah semakin menjadi-jadi.

“Saya bilang saya tidak kenal peminjam, ‘jangan bohong kamu, nama anda sudah dijadikan jaminan oleh orang ini’ katanya gitu,” ungkap Nafa Urbach dalam jumpa pers virtual seperti dikutip media, Kamis (16/9/21).

Baca Juga:Nafa Urbach Positif Terinfeksi Covid-19

Tidak hanya mengancam Nafa, mereka juga menyeret keluarga artis usia 41 tahun itu. Mereka bahkan sudah sampai mengancam akan membunuh keluarga Nafa dan mendatangi rumahnya. “Keluarga saya diancam, ‘kalau lo enggak bayar keluarga lo jadi tanggungannya. Gue bisa datang ke rumah lo dan gue habisin semua keluarga lo’. Sampai kayak gitu,” kata Nafa.

Nafa tentu merasa kaget. Pasalnya, dia tidak pernah mengajukan pinjaman dan tidak kenal orang yang disebut sebagai peminjam. Parahnya lagi, penagih utang pinjol lain terus meneror nomor ponsel Nafa.

“Besoknya ada nomor lain lagi, dia meminta saya untuk melunasi utang orang tersebut. Dia bilang ‘buat lo kan enggak seberapa, kalau seandainya nama lo sudah ada di data dia, berarti dia percaya lo untuk melunasi utang teman lo’ katanya gitu. Semakin hari semakin banyak sekali SMS atau WhatsApp-WhatsApp yang masuk,” jelas Nafa.

Baca Juga:Begini Cara Bernafas dengan Benar Saat Berolahraga

Meski sudah memblokir banyak nomor, penagih utang lain datang meneror. Nafa akhirnya melaporkan kejadian itu ke temannya yang seorang polisi. Dia juga menuliskan pengalamannya di media sosial. Bukan tidak mungkin, Nafa melaporkan kejadian itu ke polisi karena sangat meresahkan.

“Sudah saya blokir-blokir, tapi mereka datang lagi di SMS. Saya merasa sudah tidak nyaman dengan ancaman-ancaman beberapa preman ini gitu kan. Akhirnya saya telepon teman saya yang polisi,” sebut Nafa. (medcm/hm12)

Related Articles

Latest Articles