16.4 C
New York
Monday, April 29, 2024

NUFF 2020 Gelar Fashion Show Virtual “Bangga Produksi Indonesia”

MISTAR.ID

Untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional, pemerintah meresmikan gerakan nasional Bangga Buatan Indonesia. Sejalan dengan gerakan nasional ini kementerian BUMN melalui Bank BRI menggelar program Nusantara Fashion Festival (NUFF) 2020, perhelatan mode virtual terbesar pertama di Indonesia. Ajang ini diharapkan bisa membantu mendukung usaha mikro kecil menengah (UMKM) sekaligus memupuk rasa kecintaan pada produk Indonesia.

Nusantara Fashion Festival hadir sebagai sebuah bentuk baru dari industri mode. Gelaran NUFF 2020 bertujuan untuk memperlihatkan talenta dan karya pegiat mode serta
kualitas produk UMKM Indonesia. Selain itu juga sebagai bukti bahwa ekosistem digital dapat
menjadi media untuk berkolaborasi dan mempresentasikan karya mode. Menggandeng 300 pekerja seni dan fashion, ajang ini diklaim bakal menjadi sebuah pertunjukkan sekaligus movement kebanggaan memakai produk Indonesia.

Bersamaan dengan peringatan hari kemerdekaan Indonesia, NUFF 2020 akan diadakan selama bulan Agustus. Menghadirkan beberapa kegiatan, mulai dari Fashion Talks bersama ikon mode, pemerintah, pelaku bisnis, komunitas, dan figur publik untuk berbagai perspektif dan kisah inspiratif terkait mode pada 1 – 30 Agustus 2020. Pengalaman Virtual Fashion Show menyaksikan karya 75 maestro dan label mode tanah air secara virtual.

Baca juga: Fashion Show Anak-anak Meriahkan Hari Ulos

“Kami menghadirkan festival sebulan secara virtual, chore utamanya virtual fashion show. menghadirkan pengalaman baru di masyarakat supaya bisa menghadirkan lokal produk dan umkm dan desainer melalui livestreaming,” kata Ben Soebiakto, CEO Samara Media & Entertainment.

Virtual Fashion Show dan Virtual Gala Show pada 16 dan 17 Agustus 2020 akan mempresentasikan karya dari 75 desainer dan label mode dalam rangka merayakan HUT Republik Indonesia ke-75. NUFF 2020 juga akan menggelar Charity Auction sebagai bentuk dukungan terhadap pelaku industri mode yang terkena dampak dari pandemi. Program ini akan melelang produk mode hasil kolaborasi spesial antara seniman dan label lokal. Hasil lelang akan diberikan bagi sektor industri mode Indonesia yang membutuhkan.

Baca juga: Festival Danau Toba 2019, Ajang Penyelamatan Bulang Sulappei Yang Hampir Punah

Beberapa desainer yang terlibat di antaranya adalah Didi Budiarjo, Didiet Maulana, Rama Dauhan, Etu, Adrian Gan, Sejauh Mata Memandang, dan lainnya.

Dalam fashion shownya nanti, desainer Didi Budiarjo akan menghadirkan koleksi yang terinspirasid ari perjalanan ke morotai.

“Saya memakai kain tenun Tidore yang sudah tidur 100 tahun,” ucapnya.

Sedangkan Didiet Maulana akan lebih menggarap kebaya dalam tema Gelora Suwarna. “Semoga koleksi menghadirkan gelora. Ini akan dipadukan dengan umkm lokal dari Sumba, Tanimbar dan daerah lain di Indonesia. dengan aksesori dan wastra lainnya.”

Berbeda dengan dua desainer sebelumnya, desainer Rama Dauhan juga bakal menghadirkan koleksi yang dikatakannya berbeda dengan koleksi dia selama ini.

“Temanya riuh. Ini terinspirasi dari dari tren sepatu roda yang sekarang tren lagi. Tapi koleksinya sudah dibuat sejak akhir 2019.”

Tantangan fashion show virtual

Para desainer mengakui bahwa ada sensasi yang berbeda dari fashion show virtual dan juga offline. Meski demikian, mereka sepakat bahwa melakukan fashion show virtual jauh lebih mudah dibanding fashion show offline.

“Enggak perlu bawa-bawa baju, nggak perlu ribet di backstage juga,” ucap Rama Dauhan.

Hal ini juga disepakati oleh Jay Subyakto selaku Creative Director. Akan tetapi tetap ada tantangan yang dihadapinya.

“Tantangan besar karena ini virtual, yang biasanya ada referensi dari barat, tapi sekarang tidak. Jadi ini terpikir dari apa yg bisa dibuat dari keterbatasan ini. Konsep yang dibuat adalah bagaimana produk indonesia bukan cuma pas kemerdekaan tapi juga setiap bulan,” ucapnya.

“Orang melihat fashion show lewat gawai, bisa tampilkan detailnya. Bukan cuma itu harus ada konsep visualnya, misalnya landscape. Bukan cuma soal jual busana aja yang ada di situ tapi juga ada banyak pemikiran dan karya anak Indonesia untuk memperkenalkan Indonesia di dalamnya, misalnya soal alam dan lainnya.”

“Hambatan lainnya adalah bagaimana orang enggak bosan melihat ini, variasinya diatur ada yang anak muda, indie. Pakai semua jenis teknologi yang ada dari video mapping, dibuat bergaya film dan lainnya.” (cnn/hm06)

Related Articles

Latest Articles