8.2 C
New York
Tuesday, April 23, 2024

Festival Danau Toba 2019, Ajang Penyelamatan Bulang Sulappei Yang Hampir Punah

Medan | MISTAR.ID – Hajatan akbar Festival Danau Toba (FDT) akan digelar pada 9 hingga 12 Desember mendatang. Even tahunan ini akan dipusatkan di Parapat, Kabupaten Sumalungun, Sumatera Utara. Berbagai macam agenda telah siapkan, salah satunya atraksi seni melipat kain Bulang Sulappei.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumut, Ria Nofida Telaumbanua mengatakan, atraksi seni melipat dan mengenakan Bulang Sulappei itu jadi daya tarik tersendiri dalam even FDT ketujuh itu.

“Atraksi ini akan membuat atau memecahkan rekor MURI,” katanya di Medan, Kamis (5/12/19).

Pemecahan rekor MURI itu punya satu tujuan, yakni melestarikan ulos Simalungun itu. Sebab, saat ini Bulang Sulappei sudah sangat jarang digunakan masyarakat setempat, bahkan hampir punah.

Makin sedikitnya masyarakat yang mengenakan ulos itu, makin sedikut pula yang menenun. Pemerintah khawatir, jika hal ini berlangsung terus menerus, bisa jadi generasi penerus makin tak mengenal Bulang Sulappei.

Bulang Sulappei sendiri merupakan ulos yang biasa dikenakan perempuan Simalungun saat pesta adat maupun aktivitas sehari-hari. Cara mengenakannya hanya dengan dilipat-lipat di kepala.

Namun, tradisi mengenakan ornamen pakaian adat ini sudah sangat jarang dijumpai.

Untuk itu, dengan adanya Festival Danau Toba ini, pihaknya ingin kembali menghidupkan tradisi tersebut, sekaligus melestarikan kekayaan budaya di sekitar Danau Toba.

Adapun dalam upaya pemecahan Rekor MURI tersebut, pihak penyelenggara berkoordinasi dengan Pemkab Simalungun untuk menghimpun 1.000 peserta. Mereka akan dikumpulkan secara massal untuk mengenakan Bulang Sulappei secara serentak.

“Pengadaan ulos ini cukup sulit. Kami harus mencari sampai ke Siantar dan komunitas. Ada yang dapat 200, ada yang 300 lembar,” katanya.

Selain sebagai ajang penyelamatan ulos itu, atraksi ini diharapkan mampu menarik minat wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. Beberapa acara pendukung lainnya juga telah disiapkan.

Ketua Panitia FDT, Rismaria Hutabarat menambahkan, beberapa even pendukung acara dilaksanakan untuk menyambut FDT tahun ini, mulai dari Festival Solu Tradisional di Tobasa, Lomba Kayak Internasional dan berbagai macam acara lainnya.

Pada puncak acara, penyelenggara telah mengagendakan koor raksasa, tari kolosal, berbagai macam perlombaan, fashion show, pameran hingga acara hiburan yang akan memanjakan para pengunjung.

“Kami berharap, FDT menjadi festival yang bercitra kuat, yang mampu meningkatkan, melestarikan sekaligus menyejahterakan masyarakat,” katanya.

Festival ini juga diharapkan mampu menggali dan melestarikan potensi seni budaya di sekitar Danau Toba sebagai cerminan keanekaragaman kultur budaya. Festival yang bertema Inspiring Danau Toba ini juga sebagai persiapan pemerintah untuk menerima sertifikat UNESCO Global Geopark untuk Danau Toba pada September tahun depan.

“Ke depan, Danau Toba akan menjadi destinasi pariwisata kelas internasional berbasis Geopark. Dengan harapan, ekonomi masyarakat sekitar Danau Toba juga akan semakin baik,” pungkasnya.

Reporter: Daniel Pekuwali
Editor: Luhut Simanjuntak

Related Articles

Latest Articles