5.5 C
New York
Friday, April 26, 2024

Juri Gelegar Payung Nusantara Bingung Cari Pemenang, Mayoritas Karya Seni Itu Bagus

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Sebanyak 100 orang peserta melukis payung dengan gambar beraneka warna telah selesai dilakukan di Gang Tematik, Kota Pematangsiantar, Rabu (3/11/21). Kegiatan yang dilakukan secara virtual tersebut bersaing untuk memperebutkan hadiah puluhan juta rupiah di acara Gelegar Payung Nusantara.

Namun bukan pekerjaan mudah bagi 3 juri Gelegar Payung Nusantara yaitu Gom Tobing, Amrial Saragih, dan Eko Suzatmiko, untuk menentukan mana yang terbaik ‎dan berhak menjadi juara di acara yang diprakarsai Komunitas Budaya Sanggar Lukis Qalam Jihad bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) itu.

Menurut Gom Tobing, 100 peserta yang ikut dalam perlombaan tersebut sama-sama bagus dan memiliki nilai plus tersendiri. Ia dan teman-teman juri mengaku bingung menentukan mana yang terbaik ‎untuk keluar sebagai juara.

Baca Juga: Gelegar Payung Nusantara di Gang Tematik Curi Perhatian Wali Kota Siantar

“Bagus-bagus kami lihat semuanya. Sesuai dengan tingkatan kategori yang sudah ditentukan. Bahkan ada yang beberapa melebihi dari standar tingkatannya. Seperti dikategori SD dan SMP, sudah bisa naik tingkat dari segi teknik melukisnya. Kayak di tingkatan kategori SMA atau umum,” kata pria yang namanya sudah tak asing lagi di dunia seni melukis ini, apalagi melukis kartun, baik lokal maupun nasional.

“Lantaran itu, saya dan teman-teman juri lainnya harus sangat teliti dan berhati-hati dalam memilih mana yang akan menjadi juara. Tapi karena kita mencari yang terbaik , mau tak mau, kami harus memutuskan mana yang terbaik dari yang terbaik. Sebanyak 10 finalis dipilih dari setiap kategori SD, SMP, SMA, dan umum. Lalu disaring lagi mendapatkan juara 1, 2, 3 dan harapan 1, 2, 3,” terang Gom Tobing.

Kartunis itu menuturkan, pertama kali yang harus disaring adalah kesesuaian konsep yang sesuai dengan tema yang telah ditentukan panitia yakni “budaya nusantara”. Ini adalah salah satu poin penting sebagai saringan pertama bagi kami para juri dalam menyaring seluruh hasil karya 100 peserta tersebut.

Baca Juga: 100 Pelukis Siap Beraksi di Gelegar Payung Nusantara, Alat dan Bahan untuk Berkarya Mulai Didistribusikan

Kemudian, lanjut Gom, nilai untuk pesan dari karya sangat lah penting selain ide, kreatifitas, komposisi warna dan nilai artistik dari lukisan yang dilombakan.

Menurut dewan juri, diantara 100 lukisan tersebut, apakah ada lukisan yang sangat berkesan?

“Ada, tapi kami belum bisa memberitahunya. Yang pasti, hasil karya peserta itu adalah yang terbaik diantara lukisan terbaik lainnya. Lukisannya sangat berkesan bagi para juri. Dari sisi teknis, pesan, ide dan artistiknya,” tukasnya.

Baca Juga: Gelegar Payung Nusantara Tayang Perdana 21 November 2021

Gom mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi Komunitas Budaya Sanggar Lukis Qalam Jihad yang sudah melakukan kegiatan melukis Gelegar Payung Nusantara di Kota Pematangsiantar.

“Kedepan, semoga para seniman muda khususnya para pelajar agar lebih meningkatkan dan mengembangkan kreativitasnya dalam budaya seni lukis. Dengan adanya ajang seperti saat ini, Mereka (para seniman muda) dapat mengekspresikan dirinya sendiri dengan gambar yang ia suka,” Kata Gom.(yetty/hm02)

 

Related Articles

Latest Articles