7.6 C
New York
Friday, April 26, 2024

Realisasi Panen Padi Hingga September Mencapai 311,98 Ribu Hektar

Medan, MISTAR.ID

Berdasarkan hasil Survei Kerangka Sampel Area (KSA) Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut mencatat realisasi panen padi sepanjang Januari hingga September 2021 sebesar 311,98 ribu hektar, turun sekitar 25,49 ribu hektar atau sekitar 7,55 persen dibandingkan 2020 yang sebesar 337,48 juta hektar.

Sedangkan potensi luas panen sepanjang Oktober hingga Desember 2021 sebesar 82,20 ribu hektar.

Dikatakan Kepala BPS Sumut, Syech Suhaimi jika potesi luas panen terendah berada di bulan November dan luas panen tertinggi pada 2021 terjadi pada Februari, yaitu sebesar 63,05 ribu hektar. Sementara luas panen terendah diperkirakan terjadi pada bulan November, yaitu sebesar 22,42 ribu hektar.

Baca juga:Harga Gabah Anjlok, Petani Enggan Panen Padi

“Adapun produksi padi di Sumut sepanjang Januari hingga September 2021 diperkirakan sekitar 1,63 juta ton Gabah Kering Giling (GKG), turun 0,15 juta ton GKG atau 8 persen dibandingkan 2020 yang sebesar 1,78 juta ton GKG. Sementara itu, potensi produksi padi
sepanjang Oktober hingga Desember 2021 sebesar 441,86 ribu ton GKG,” katanya, Sabtu (13/11/21).

Lanjutnya, untuk total potensi produksi padi pada 2021 diperkirakan mencapai 2,07 juta ton GKG, atau mengalami kenaikan sebanyak 34,36 ribu ton GKG (1,68 persen) dibandingkan 2020 yang sebesar 2,04 juta ton GKG.

“Ada tiga kabupaten dengan total potensi produksi padi (GKG) tertinggi pada 2021 yakni Deli Serdang, Serdang Bedagai, dan Simalungun,” imbuhnya.

Sementara itu, tiga kabupaten/kota potensi produksi padi terendah adalah Tebing Tinggi sebanyak, Labuhan Batu, dan Tanjung Balai. “Jika dikonversikan dalam bentuk beras, produksi padi sepanjang Januari hingga September 2021 setara dengan 0,93 juta ton beras, atau mengalami penurunan sebesar 81,05 ribu ton (8 persen) dibandingkan 2020 yang sebesar 1,01 juta ton,” ungkapnya.

Baca juga:Agar Tidak Gagal Panen, Ini Pesan Dinas Pertanian Simalungun kepada Petani

Sementara itu, potensi produksi beras sepanjang Oktober hingga Desember
2021 sebesar 0,25 juta ton beras. Dengan demikian, potensi produksi beras pada 2021 diperkirakan mencapai 1,18 juta ton beras, atau mengalami kenaikan sebesar 19,60 ribu ton (1,68 persen) dibandingkan produksi beras 2020 yang sebesar 1,16 juta ton.

“Sementara itu, produksi beras terendah terjadi pada bulan April, yaitu sebesar 0,06 juta ton. Sama dengan produksi pada 2021, produksi beras tertinggi pada 2020 terjadi pada bulan Februari,” pungkasnya. (anita/hm06)

Related Articles

Latest Articles