9.8 C
New York
Friday, April 26, 2024

Pekan Ini, Pasar Keuangan dan Emas Belum Banyak Berubah

Medan, MISTAR.ID

Sejumlah negara Eropa akan merilis beberapa indikator data penting seperti pertumbuhan ekonomi maupun inflasi. Sejauh ini ekspektasinya lebih buruk dibandingkan dengan realisasi sebelumnya. Bahkan beberapa negara Eropa seperti Polandia diperkirakan akan masuk dalam jurang resesi.

Hal ini dikatakan Menurut Pengamat Ekonomi Sumatera Utara (Sumut), Gunawan Benjamin. Di sisi lain, lanjutnya, laju tekanan inflasi di banyak negara Eropa, yang diperkirakan akan lebih melandai meskipun inflasi secara keseluruhan masih terbilang tinggi.

“Sementara itu, sejumlah Gubernur Bank Sentral AS juga kan memberikan speech atau pernyataan selama sepekan kedepan secara bergantian. Dimana pelaku pasar sangat menanti pernyataan kepala The FED sendiri yang dijadwalkan pada Kamis dini hari. Ditambah dengan estimasi pertumbuhan ekonomi AS kuartal ketiga yang diperkirakan akan membaik,” katanya, Senin (28/11/22).

Baca Juga:Minim Sentimen, Pasar Keuangan Menanti Arah Kebijakan Suku Bunga Acuan The FED

Sedangkan dari tanah air, Badan Pusat Statistik (BPS) sebut Gunawan akan merilis besaran laju tekanan inflasi selama November. Diperkirakan inflasi akan kembali melandai atau turun di bulan November ini (YoY). “Secara keseluruhan pasar keuangan di pekan ini masih diperkirakan akan bergerak sideways, dimana pelaku pasar akan lebih banyak mengambil posisi wait and see,” ungkapnya.

Jika merunut kepada kinerja USD Index yang sejak sepekan sebelumnya dalam tren penurunan, dan berada di kisaran level 106. Maka mata uang Rupiah pada dasarnya berpekuang untuk mengalami penguatan.

Namun, USD Index selama sepekan kedepan berpeluang bergerakd alam rentang 105.5 hingga 107. Yang mengindikasikan bahwa rupiah bisa saja menguat di kisaran 15.600 – 15.750 per US Dolarnya. “Untuk Indeks Harga Sahan Gabungan (IHSG) sendiri diperkirakan masih akan bergerak sideways dalam rentang 7.000 hingga 7.100. IHSG tidak akan banyak mengalami perubahan seiring dengan masih minimnya motor penggerak bursa belakangan ini. Ditambah lagi bursa global juga masih berpeluang untuk mengalami tekanan seiring dengan kinerja emiten yang terganggu akibat kenaikan inflasi dan suku bunga acuan,” terangnya.

Baca Juga:Pasar Keuangan Diperkirakan Menguat Pekan Ini

Sementara untuk harga emas diperkirakan akan bergerak dalam rentang $1.735 hingga $1.800 per ons troy nya. Emas juga dipekirakan akan bergerak sideways seiring dengan minimnya sentimen pasar belakangan ini. “Akan tetapi pelaku pasar perlu meswapadai potensi fluktuasi pada pasar keuangan maupun harga emas pada tanggal 1 Desember nanti. Karena di saat itu ada banyak agenda ekonomi penting yang sangat berpegaruh pada perubahan arah pasar,” pungkasnya.(anita/hm15)

Related Articles

Latest Articles