12.6 C
New York
Friday, May 3, 2024

Pasar Keuangan Diperkirakan Menguat Pekan Ini

Medan, MISTAR.ID

Kinerja pasar keuangan pada akhir pekan kemarin menunjukkan cukup bagus sehingga bisa menjadi katalis positif bagi pasar keuangan domestik. Dan selama sepekan ke depan, minimnya agenda ekonomi eksternal tak akan memberi banyak pengaruh terhadap kinerja pasar keuangan di tanah air.

Hal ini dikatakan pengamat ekonomi Sumut Gunawan Benjamin, Senin (14/11/22). Dia mengutarakan, selama sepekan ini pasar keuangan akan lebih fokus kepada agenda ekonomi di tanah air. Salah satu agenda besar yang menjadi acuan pasar adalah kebijakan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia.

Namun kali ini Bank Indonesia diperkirakan tidak akan menaikkan besaran bunga acuannya. Terlebih di akhir pekan sebelumnya, rilis data inflasi AS yang mengecil diyakini akan membuat The FED atau Bank Sentral AS mengalkulasi ulang kebijakan suku bunga acuannya ke depan.

Baca Juga:Sepekan ke Depan Pasar Keuangan Diperkirakan di Zona Hijau

“Di akhir pekan kemarin mata uang Rupiah mengalami penguatan yang cukup signifikan,” jelas Gunawan.

Sehingga ia menilai yang perlu diwaspadai adalah rilis data neraca perdagangan Indonesia. Yang sekali lagi meskipun nantinya surplus, akan tetapi tren surplusnya ini yang akan lebih dilihat pelaku pasar.

Surplus dalam tren turun justru mengindikasikan resesi ekonomi global perlahan sudah mulai memberikan dampak bagi perekonomian nasional.

Baca Juga:Data Ekonomi Buruk, Pasar Keuangan Dibayangi Tekanan Hebat

“Saya memperkirakan mata uang rupiah akan bergerak dalam rentang 15.300 hingga 15.550 selama sepekan ke depan. Kebijakan BI tidak akan memberikan banyak perubahan bagi mata uang rupiah yang memang diuntungkan dengan pelemahan mata uang US dolar,” ujar dosen UISU ini.

Meski demikian, pelaku pasar harus mencermati pernyataan yang akan dilontarkan oleh sejumlah Gubernur Bank Sentral AS yang bisa menggambarkan bagaimana kebijakan terkait suku bunga acuan nantinya.

Sementara itu, harga emas dunia diperkirakan berpeluang untuk bergerak naik dalam rentang $1.700 hingga $1.870 per ons troy. Emas sangat diuntungkan dengan melandainya inflasi di AS dan melemahnya mata uang US dolar.

Baca Juga:Sepekan Ini Pasar Keuangan Diperkirakan Melemah

Namun, masih dibutuhkan jalan yang panjang agar emas bisa mendekati level $2.000 per ons troy, karena pada dasarnya bunga acuan pada Bank Sentral AS masih akan naik hingga tahun depan.

Di sisi lain, IHSG juga masih berpeluang untuk menguat selama sepekan nantinya. IHSG masih berpeluang menguat hingga ke level 7.193 sebagai level resistennya.

“Dengan penambahan jumlah kasus Covid-19 di tanah air, maka saham saham di sektor farmasi, rumah sakit, atau kesehatan pada umumnya, ditambah dengan perusahaan pendukung seperti emiten sarung tangan berpeluang untuk naik harganya,” pungkasnya. (anita/hm14)

Related Articles

Latest Articles