18.8 C
New York
Friday, May 3, 2024

Minim Sentimen, Pasar Keuangan Menanti Arah Kebijakan Suku Bunga Acuan The FED

Medan, MISTAR.ID

Pasar keuangan di pekan ini tidak akan banyak dibanjiri oleh agenda ekonomi penting layaknya pekan sebelumnya. Sehingga kinerja pasar keuangan akan lebih banyak dimotori oleh sisi teknikal, hingga nantinya Bank Sentral AS akan menyampaikan minutes-nya menjelang sesi perdagangan akhir pekan.

“Namun sebelum ke situ, akan ada banyak gubernur bank sentral lainnya yang akan memberikan pandangan. Sehingga fokus pasar akan terpaku pada pernyataan masing masing gubernur, hingga nantinya akan terangkum dalam FOMS Minutes yang memberikan gambaran arah kebijakan yang lebih jelas dibandingkan dengan situasi saat ini yang cenderung terombang ambing terkait arah kebijakan The FED atau Bank Sentral nantinya,” kata Pengamat Ekonomi Sumut Gunawan Benjamin, Senin (21/11/22).

Lanjutnya, baik rupiah maupun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang bergerak di dua sisi. Potensi penguatan maupun koreksi sama kuatnya. Jadi pelaku pasar diharap berhati-hati dalam menyikapi pernyataan Gubernur Bank Sentral AS, dan tentu sebaiknya lebih mengacu kepada FOMC minutes karena lebih menggambarkan situasi terkini dan kebijakan kedepan.

Baca Juga:Rupiah Terus Melemah, Pasar Menanti Keputusan Bank Indonesia

“Dalam sepekan nantinya, mata uang Rupiah memiliki posisi resisten kuat ada di 15.750 per US Dolar. Sehingga level tersebut akan menjadi benteng bagi Rupiah, setidaknya untuk berkonsolidasi terlebih dahulu di level tersebut sebelum menentukan pergerakan selanjutnya. Dan, sayangnya situasi Rupiah di pekan sebelumnya belum bernasib baik, mesksipun sejumlah data penting seharusnya mampu menopang kinerja Rupiah,” jelasnya.

Di sisi lain, untuk kinerja IHSG, volatilitasnya juga masih terlihat dan tetap akan berkonsolidasi dahulu di level psikologis 7.100. Begitu kesempatan untuk melewati level tersebut tersedia, maka level resisten IHSG ada di level 7.193. “Potensi koreksi IHSG tetap ada, akan tetapi level 7.000 akan menjadi level support terdekat. Jadi IHSG perlu diamati secara ketat selama dalam rentang 7.000 hingga 7.100,” sebutnya.

Untuk kinerja saham sejumlah sektor tentunya masih akan dimotori oleh sektor kesehatan maupun perbankan. Sementara untuk sektor komoditas tambang maupun agro, potensi koreksinya ada di karenakan tren perkembangan harga komoditas tambang dan perkebunan, belakangan ini mengalami tekanan harga. “Untuk harga emas, saya menilai ruang geraknya ada di rentang $1.700 hingga $1.775. Sejauh ini emas ditransaksikan di level $1.751 per ons troy. Potensi pergerakan emas juga akan sangat dipengaruhi ekspektasi kebijakan suku bunga acuan Bank Sentral AS nantinya,” pungkasnya.(anita/hm15)

Related Articles

Latest Articles