5.5 C
New York
Friday, April 26, 2024

November, BI Prediksi Sumut Inflasi 0,22%

Medan, MISTAR.ID

Melihat sejumlah kebutuhan pangan di Sumatera Utara (Sumut) bergerak naik. Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumut memprediksi Sumut dan Kota Medan akan mengalami inflasi. Inflasi yang terjadi diprediksi sebesar 0,22%.

Hal ini dikatakan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumut (KPw BI Sumut), Wiwiek Sisto Widayat berdasarkan amatan dan pantauan BI dari harga-harga komoditas di Sumut.

“Dari kegiatan pemantauan harga-harga komoditas tertentu yang kami lakukan di Kota Medan, sampai dengan Minggu ke III November ini memang ada indikasi akan terjadinya tekanan harga (inflasi). Di bulan November 2020 kami prediksi sebesar 0,22%,” katanya pada Mistar melalui whatsapp, Kamis (26/11/20).

Baca juga: Tahun 2020, Inflasi Sumut Diprediksi Rendah

Tekanan inflasi tersebut, sambung petinggi BI Sumut ini diperkirakan akan dipicu oleh daging ayam ras (ayam potong) yang produksinya belum pulih dan penurunan kapasitas produksi akibat pandemi.

“Harga komoditas bawang merah juga diperkirakan naik karena penurunan pasokan dari Brebes dan curah hujan yang tinggi yang juga menyebabkan terjadinya tekanan harga. Selain itu kenaikan harga juga akan terjadi di ikan dencis,” terang Wiwiek.

Diterangkan Wiwiek, sebelumnya pada Oktober 2020, Sumut juga telah mengalami inflasi sebesar 0,47%, di atas nasional dan Sumatera. Secara spasial, inflasi terjadi di seluruh kota Indeks Harga Konsumen (IHK) dengan realisasi tertinggi terjadi di Sibolga sebesar 1,04%.

“Inflasi bersumber dari kenaikan kelompok makanan, minuman, dan bahan tembakau terutama cabai merah, bawang merah, dan daging ayam ras. Kenaikan harga bumbu-bumbuan dipengaruhi oleh keterbatasan pasokan akibat curah hujan yang tinggi. Sementara itu, harga daging ayam ras naik sejalan dengan mulai meningkatnya permintaan dari pelaku usaha kuliner,” urainya.

Baca juga: 23 Kota Alami Inflasi di Sumut

Terpisah, salah satu pedagang di Pasar Tradisional Simpang Limun, Aat mengatakan harga komoditas seperti cabai merah, bawang merah juga bawang putih bertahan mahal. Hal ini dipicu karena cuaca yang buruk sehingga pasokan menipis.

“Cabai merah dari bulan lalu hingga hari ini bertahan Rp40.000 per kg, sebelumnya harga cabai merah ini berada di harga Rp25.000-Rp28.000 per kg. Bawang merah harganya beragam tergantung ukurannya ada yang Rp32.000 ada juga yang Rp36.000 per kg. Biasanya bawang merah paling mahal Rp28.000 per kg. Kalau bawang putih juga sudah naik Rp24.000 per kg sebelumnya ada di harga Rp16.000 per kg,” jelasnya.

Selain harga komoditas tersebut, harga daging ayam ras juga terpantau bergerak naik. Kini harga ayam ras tersebut berada di harga Rp35.000 per kg sebelumnya Rp30.000 per kg. (anita/hm09)

Related Articles

Latest Articles