12.5 C
New York
Sunday, May 5, 2024

Ini Untung dan Rugi Investasi Emas

Jakarta, MISTAR.ID

Emas tetap jadi investasi unggulan masyarakat di dunia. Sebab, tren harganya selalu naik dan menjadi aset pelindung nilai saat ekonomi anjlok. Sejak dulu hingga saat ini emas punya nilai tinggi di mata masyarakat dunia. Sejak dulu emas tak hanya identik dengan kemewahan dan status, tetapi juga sebagai salah satu instrumen investasi.

Tentu masih banyak instrumen investasi lainnya, seperti saham, reksa dana, Surat Berharga Negara (SBN), ataupun properti. Di antara deretan nama itu, investasi emas masih saja jadi primadona.

Hal tersebut terlihat dari menguntungkannya investasi emas, di samping terus berkembangnya bentuk investasi emas. Dari yang membeli secara tunai sampai ke mencicil secara digital lewat platform online.

Baca Juga:Investasi Emas, ini Cara Aman dan Waktu yang Tepat Anda Lakukan

Lantas, apa saja keuntungan dan kerugian investasi emas?

Perencana Keuangan sekaligus pendiri Tatadana Consulting Tejasari Asad menuturkan sejumlah keuntungan dari berinvestasi emas. Pertama, tren harga emas harga emas dalam jangka panjang cenderung naik. “Dari sisi peningkatan, walaupun kecil, tapi stabil dan dalam jangka panjang naik,” ungkapnya seperti dikutip media, Jumat (17/12/21).

Keuntungan yang kedua, emas merupakan aset pelindung nilai. Sebab, ketika ekonomi sedang anjlok atau mengalami krisis, harga emas malah naik. Tejasari mencontohkan ketika pandemi Covid-19 menghantam Tanah Air pada awal 2020, orang-orang panik karena harga saham turun. Dalam keadaan ekonomi yang juga merosot, harga emas justru melenggang naik.

Ia menyebut dari harga sekitar Rp700 ribu, harga emas terus naik bahkan mencapai Rp1 juta di September 2020. Kenaikan harga ini dikarenakan permintaan emas yang meningkat. “Orang mencari produk investasi pengganti yang aman, emas dianggap bisa jadi penyelamat di saat krisis,” katanya.

Ketiga, memiliki bentuk fisik. Salah satu keuntungan berinvestasi emas adalah ia memiliki bentuk fisik yang tentunya bisa disentuh dan disimpan. “Bisa pegang barangnya, kalau seperti obligasi atau saham kan kita hanya pegang paper-nya, kalau ini ada barangnya,” kata Tejasari.

Baca Juga:Investasi Emas Sangat Menarik di Masa Pandemi

Bentuk emas pun beragam, ada yang batang, koin, tabungan emas, dan perhiasan. Khusus perhiasan emas bisa dipakai sehari-hari sebagai aksesoris untuk memperindah penampilan.

Keempat, emas bisa diperjualbelikan di seluruh dunia. Menurut Tejasari, emas tidak seperti saham yang cakupan pelakunya terbatas di dalam negeri saja. Kalau pun ada pembeli saham dari luar negeri jumlahnya tidak banyak. Emas digunakan dan dijual belikan di seluruh dunia. Artinya, seseorang bisa dengan mudah menjual emas miliknya dimana saja.

“Kalau emas benar-benar satu dunia yang pakai investasi ini. Semua negara punya cadangan keuangannya dalam bentuk emas, itu yang membuat emas lebih kuat,” ujarnya.

Kelima, investasi emas mudah dicairkan ke dalam bentuk uang tunai dengan waktu yang relatif singkat. Pemilik emas dapat dengan mudah menjual asetnya kepada orang lain atau pun ke toko penjual emas dan perhiasan. “Bawa saja emas sudah langsung dapat duitnya, tinggal nego-nego saja. Bahkan sekarang tabungan emas bisa langsung dijual tanpa harus ke mana mana,” imbuh Tejasari.

Baca Juga:Pegadaian Siantar Ajak Masyarakat Berinvestasi Februari Emas

Terlepas dari sederet keuntungan tersebut, investasi emas pun tentu memiliki kekurangan atau kerugiannya tersendiri. Menurut dia, karena emas memiliki bentuk fisik, maka juga ada risiko hilang yang lebih tinggi. Apalagi, emas dalam bentuk kecil. Oleh karena itu, pemilik harus mampu menyimpan emas dengan hati-hati. Jika pemilik merasa takut untuk menyimpan emas sendiri, ia bisa memakai fasilitas Safe Deposit Box (SDB) di bank untuk menitipkannya.

Selain menjaga emas, sertifikatnya pun juga harus dijaga agar tidak hilang. Sebab, jika sertifikat hilang harga emas yang dimiliki juga akan jatuh. Kerugian dari investasi emas lainnya adalah tidak bisa mendapat keuntungan dalam jangka pendek. Sebab, harga emas fluktuatif. Bahkan, dalam waktu tertentu harganya bisa turun. Karenanya, investasi emas hanya cocok untuk investasi jangka panjang.

“Harus investasi dalam jangka panjang jangan jangka pendek karena kalau jangka pendek rugi. Kita tidak menikmati keuntungan dari investasi emas,” tandas Tejasari. (cnn/hm12)

Related Articles

Latest Articles