15.4 C
New York
Thursday, April 25, 2024

IHSG dan Rupiah Diperkirakan Berada di Zona Hijau Sepekan ke Depan

Medan, MISTAR.ID

Sepekan ke depan, banyak data ekonomi penting yang akan dirilis. Banyak data ekonomi yang akan tersaji namun mayoritas data diperkirakan akan merealisasikan angka yang memburuk.

Hal ini dikatakan Pengamat Ekonomi Sumatera Utara (Sumut) Gunawan Benjamin, memang menurutnya data-data tersebut sejatinya bisa menjadi kabar buruk bagi bursa di Amerika maupun Eropa, atau umumnya pada pasar keuangan di Asia.

“Akan tetapi belum tentu akan menjadi kabar buruk bagi pasar keuangan nasional. Saya memperkirakan sentimen eksternal tidak akan begitu berpengaruh terhadap kinerja pasar keuangan kita. IHSG dan Rupiah masih berpeluang untuk diperdagangkan di teritori positif. Meskipun tetap ada potensi tekanan, namun demikian tekanannya tidak akan signifikan,” katanya, Senin (30/5/22).

Baca juga: Pekan ini Pasar Keuangan Berpeluang Tertekan

Lanjutnya, selama bukan diakibatkan adanya tekanan besar akibat perang, dosen di Universitas Islam Sumatera Utara (UISI) ini yakin IHSG dan Rupiah di pekan ini akan lebih banyak diwarnai tekanan jual teknikal.

Hanya saja ada data sentimen ekonomi domestik dimana akan ada rilis data S&P Global Manufacturing PMI. Dimana data tersebut akan menentukan arah pergerakan pasar keuangan di tanah air.

“Data tersebut akan menentukan arah pergerakan IHSG dan Rupiah nantinya. Namun saya memperkriakan indeks manufaktur tersebut angkanya masih akan di atas 50. Artinya manufaktur di tanah air masih akan tetap berekspansi. Hanya saja data realisasi sebelumnya ada di angka 51.9. Penurunan sedikit saja nilai indeksnya bisa memicu tekanan di pasar keuangan kita,” jelasnya.

Baca juga: Kebijakan Moneter Longgar, IHSG dan Rupiah Akan Baik-Baik Saja

Tetapi secara keseluruhan pasar keuangan nasional akan berkinerja baik selama sepekan ini. Perhatikan batas batas teknikal khususnya pada IHSG. Investor diperkirakan masih akan melakukan transaksi jangka pendek selama sepekan ini.

“Karena pada dasarnya pasar keuangan secara keseluruhan masih menghadapi masalah fundamental ekonomi yang salah satunya dipicu oleh perang,” pungkas Gunawan. (anita/hm09)

Related Articles

Latest Articles