Medan, MISTAR.ID
Harga minyak dunia akhir-akhir ini mengalami peningkatan. Pastinya juga turut memicu kenaikan harga avtur. Jadi mengacu kepada kenaikan harga avtur, memang pada dasarnya sangat rasional jika harga tiket disesuaikan (naik) harganya.
Hanya saja kalau kenaikannya harus sama dengan presentase kenaikan harga avtur, yang sejauh ini naik 64,4%-an, maka beban yang diterima konsumen akan mengalami peningkatan.
Dikatakan Pengamat Ekonomi Sumut Gunawan Benjamin, kenaikan harga tiket yang yang mengikuti kenaikan harga avtur jelas akan membebani perekonomian Sumatera Utara (Sumut) khususnya dari sisi pengendalian inflasi. Karena memang pada dasarnya untuk perjalanan lewat udara, konsumen tidak memiliki banyak pilihan. Jadi kalaupun harga ditetapkan naik yang paralel dengan kenaikan harga avtur, lantas masyarakat bisa apa?
Baca juga:Â Harga Avtur Naik Hingga 64%, Tarif Tiket Pesawat Bakal Makin Mahal
“Nah, untuk harga tiket sendiri saya sih merekomendasikan agar masyarakat memahami bagaimana perhitungan batas atas harga tiket seperti yang diutarakan oleh KPPU. Beberapa rute penerbangan dari medan ke beberapa kota tujuan itu memang ada yang hanya diisi oleh satu maskapai penerbangan saja. Jadi masyarakat juga bisa ikut terlibat dalam memantau harga tiket dan tahu kemana harus melaporkannya,” kata Dosen UISU, Rabu (10/8/22).
Dijelaskannya, rencana kenaikan harga tiket tentu memang akan membuat pengguna jasa penerbangan menurun.
“Tentunya bisa berimbas pada penurunan aktifitas bisnis lainnya, seperti industri pariwisata hingga kenaikan tarif jasa pengiriman barang. Beban inflasi akibat dari kenaikan harga tiket ini besar ke perekonomian,” ungkapnya.
Gunawan berharap sekalipun terjadi kenaikan angkanya juga tidak terlalu besar. Sebab saat ini industri parawisata tengah mencoba untuk bangkit. Maka adanya. kenaikan harga tiket bisa menekan kembali industri pariwisata.
Baca juga:Â Kemenhub Restui Kenaikan Harga Tiket Pesawat
“Dan, bisa membuyarkan ekspektasi deflasi di bulan Agustus,” imbuhnya.
Dari hasil pemantauan yang dilakukannya terhadap harga tiket pesawat. Harga tiket rute Kualanamu – Banda Aceh pada hari Selasa dan Jumat itu relatif lebih murah dibandingkan dengan hari biasanya. Nah dan dari hasil pantauan di hari-hari tersebut memang ada jadwal penerbangan tambahan dari maskapai lain.
“Namun kalau seandainya untuk menurunkan harga tiket dengan menambah maskapai, juga belum tentu akan dilakukan penambahan armada oleh maskapai tertentu. Karena kondisi sekarang ini beban biaya penerbangan itu meningkat tajam. Dipicu peningkatan biaya operasional karena kenaikan komponen biaya termasuk avtur dan penurunan daya beli masyarakat yang menekan jumlah penumpang,” tukasnya. (anita/hm09)
