12.6 C
New York
Saturday, April 27, 2024

Tanda Anak Mengalami Gagal Ginjal Akut

Jakarta, MISTAR.ID

Gagal ginjal akut pada anak di Indonesia sedang menjadi perbincangan hangat. Pasalnya, korban yang terjadi begitu banyak terhadap anak-anak, membuat khawatir para orang tua.

Laporan Jumat (14/10/22) dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), tercatat sudah ada 152 kasus dengan sebaran di 16 Provinsi Indonesia. Angka tersebut dinilai cukup tinggi dan membuat berbagai mitigasi untuk mengurangi kasus.

Sampai saat ini, Kementerian Kesehatan menyampaikan bahwa belum ada bukti pasti di balik dari gagal ginjal akut misterius yang sedang dialami oleh banyak anak di Indonesia ini.

Baca Juga:Kemenkes Bentuk Tim Investigasi Ginjal Akut Misterius

Yanti Herman selaku Plt Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia sampaikan tanda utama seorang anak memiliki gejala gagal ginjal akut adalah volume air seni yang dinilai sedikit.

“Penurunan cepat dan tiba-tiba pada fungsi filtrasi atau penyaringan ginjal. Biasanya ini ditandai peningkatan konsentrasi kreatinin serum atau azotemia dalam kata lain peningkatan konsentrasi nitrogen urea darah. Penurunan itu bisa sampai tidak ada sama sekali produk urin,” jelas Yanti Herman pada konferensi pers daring.

Berikut tanda awal gagal ginjal akut pada anak berdasarkan pengamatan Kemenkes:

1. Air seni berkurang

Disebut bahwa jika air seni berkurang dari 0,5 ml per kilogram dari berat badan seorang anak per 6 hingga 12 jam, orang tua harus mewaspadai gejala ini. Ditambah tidak ada urine yang keluar sama sekali pada siang hari di 6 hingga 8 jam pada anak.

“Kalau si anak air seninya sedikit atau sama sekali tidak pipis, orang tua harus membawa anaknya ke rumah sakit dengan segera,” kata Yanti Herman.

Baca Juga:Penemuan Baru Ungkap Koneksi Penyakit Ginjal Akut dan Covid-19

2. Gejala lainnya

Selain soal sedikitnya air seni, gejala lainnya adalah demam, batuk, pilek, diare, muntah, serta urin berwarna gelap atau kecoklatan. Umumnya ditemukan pada anak di usia 0-18 tahun. Namun, umum terjadi pada umur 1-5 tahun.

Dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K) selaku Ketua Pengurus Pusat IDAI membenarkan penjelasan gejala dari adanya gagal ginjal akut pada anak. Jika orang tua menemukan anak seperti itu, sebaiknya untuk menyegerakan pergi ke rumah sakit untuk ditinjau lebih lanjut.

“Contohnya jika anak berat badannya itu 10 kilogram, maka urine yang harusnya keluar adalah 10 cc per jam, yang artinya dalam 24 jam setidaknya si kecil pipis sebanyak 240 cc,” kata dr Piprim dalam konferensi pers daring.

Kemenkes mengimbau bahwa orang tua harus waspada dan perlu memantau anak-anak mereka yang di bawah 18 tahun memiliki gejala-gejala yang mengarah kepada gagal ginjal akut. Segera untuk dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat untuk dapat diketahui lebih pasti.(medcm/hm12)

Related Articles

Latest Articles