17.5 C
New York
Monday, April 29, 2024

Penemuan Baru Ungkap Koneksi Penyakit Ginjal Akut dan Covid-19

New York, MISTAR.ID

Dokter dan peneliti dari seluruh rumah sakit yang berbasis di Northwell Healt New York mendapati jumlah yang mengkhawatirkan dari para pasien Covid-19 yang dirawat selama puncak pandemi mengalami cedera ginjal akut (Accute Kidney Injury), dengan jumlah yang lebih tinggi dibanding yang telah dilaporkan oleh China.

Dalam studi ini, tim peneliti di Feinstein Institutes of Medical Researh menganalisis catatan medis dari 5449 pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit antara 1 Maret 2020 dan 5 April 2020, sebanyak 36,6 persen (1993 pasien) mengalami AKI, dan sebanyak 780 pasien dari jumlah 1993 tersebut masih dirawat di rumah sakit.

Sebagian besar kasus ini berkembang sejak awal rawat inap dengan kondisi mendadak mengalami AKI dengan artian berkembang dalam waktu 24 jam. AKI adalah kondisi dimana ginjal mendadak tidak berfungsi dalam menyaring limbah tubuh yang sering menyebabkan kematian.

Jumlah pasien yang membutuhkan peralatan dukungan dialitik (alat yang berfungsi untuk menyaring limbah tubuh) selama rawat inap adalah 285 pasien atau 5,2 persen dari keseluruhan jumlah pasien, yang berarti 14,3 persen dari mereka mengalami AKI.
Hubungan antara kegagalan pernafasan dengan AKI sangat besar.

Di antara pasien yang membutuhkan alat bantu pernafasan (ventilator), didapati ada sekitar 89,9 persen mengalami AKI (1.068:1190 angka perbandingan pasien). Sedangkan untuk pasien yang tidak menggunakan ventilator, ada 21,7 persen yang mengalami AKI (276:1190 angka perbandingan pasien).

Studi ini juga mengungkapkan faktor resiko berkembangnya AKI pada pasein Covid-19 termasuk faktor usia, riwayat diabetes, penyakit jantung, hipertensi serta kebutuhan obat ventilator dan vasopresor. Para peneliti juga menemukan bahwa ras kulit hitam memiliki resiko lebih tinggi untuk mengalami AKI.

Dibanding dengan data dari China, keparahan penyakit pernafasan lebih sedikit di China katena hanya 13,4 persen pasien China yang membutuhkan ventilator dibanding dengan 21,8 persen pasien dalam penelitian di AS.

Temuan D. Jhaveri ini, yand berdasarkan data karakteristik dari pasein yang dirawat di rumah sakit ini menyoroti tentang bahayanya AKI dalam situasi ini, dan menjadi perhatian khusus yang baru untuk penyakit Covid-19, jelas Kevin J. Tracey MD, Presiden dan penanggungjawab dari Institut Feinstein.

Studi lanjutan akan dilakukan untuk memahami lebih jauh penyebab AKI dan bagaimana hasil dari para pasien.

 

Sumber: Feinstein Northwell
Pewarta: Julyana Ang
Editor : Mahadi

Related Articles

Latest Articles