12.9 C
New York
Wednesday, April 24, 2024

Pelarangan Masker Scuba, Pengamat Kesehatan: Sebaiknya Pemerintah Siapkan Masker di Fasilitas Umum

Medan, MISTAR.ID

Petugas di stasiun Kereta Rel Listrik (KRL) Bekasi, Jakarta Barat, Senin (14/9/20) melakukan pelarangan menggunakan masker Scuba dan Buff. Pasalnya, masker Scuba dan Buff dianggap kurang mampu menangkal tetesan atau droplet.

KRL meminta penumpang untuk mengenakan masker yang mampu menutupi mulut dan hidung secara sempurna guna menghindari penularan virus.

Menanggapi larangan penggunaan masker Scuba tersebut, Praktisi Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara (FK UISU) DR dr Umar Zein DTM&H SpPD KPTI mengatakan memang masker memiliki tingkatan.

Baca Juga: Masker Scuba dan Buff Dilarang Dipakai, Ini Alasannya

“Masker yang paling bagus itu adalah masker N95 maksudnya 95 persen dapat menyaring segala yg masuk ke dalam mulut. Termasuk untuk mencegah masuknya virus Covid-19,” katanya saat dihubungi Harian Mistar, Selasa (15/9/20).

Namun, untuk kasus dari pelarangan KRL terhadap masyarakat yang memakai masker Scuba sebaiknya pihak pemerintah atau KRL menyediakan masker untuk masyarakat tersebut.

“Pemerintahlah dalam hal ini yang seharusnya menyediakan masker tersebut. Karena itu menjadi tanggung jawab pemerintah mengamankan rakyatnya. Kalau yang mampu beli sendiri ya gak apa nah kalau tidak mampu  maka pemerintah harus sediakan lah masker seharusnya pun masker N95 yang dipakai oleh tim medis,” terangnya.

Baca Juga: Polres Simalungun Bagikan 4.000 Masker

Namun, untuk mencari masker N95 ini saat ini sangat sulit bahkan harganya mahal. Jadi dikatakannya standarnya pemakaian masker saat ini adalah masker bedah tetapi masker bedah ini juga sempat langka di Apotik. Bahkan harganya sudah naik 2 sampai 3 kali lipat dari biasanya.

“Jadi kebutuhan masker saat ini standar mutlak atau harus ada. Maka muncullah masker-masker kain ini salah satunya masker Scuba ini. Akan tetapi protokol kesehatan ini bukan masker saja kan. Kita juga harus jaga jarak dan rajin cuci tangan dengan sabun di air mengalir,” jelasnya.

Maka Dia menyarankan agar dalam penggunaan masker ini sebaiknya jangan hanya satu saja atau hanya pakai satu seharian. Harus  berulang atau sekitar 5 jam pemakaian baru ganti masker baru. Kalau masih bisa di cuci ya di cuci.

Baca Juga: Kapoldasu Pimpin Ops Yustisi, Banyak Warga Tak Pakai Masker

“Nah, seharusnya pemerintah bisa mengendalikan ini. Permintaan masker saat ini  tinggi harga naik itu wajar. Tetapi janganlah terlalu tinggi. Kalau bisa jangan melarang-melarang saja seperti kasus KRL tanpa memberikan penggantinya. Masyarakat saat ini mau menggunakan masker scuba itu sudah lumayan dari pada tidak pakai masker. Apalagi saat ini mensosialisasikan untuk menggunakan masker saja belum berhasil seperti kita di Sumut ini contohnya,” tukasnya.

Maka dari itu, Dr. Umar Zein menambahkan penanggulangan Covid-19 ini dimulai dari pencegahan, seperti melakukan PSBB yang benar. Jangan hanya menyalahkan satu poin tapi secara keseluruhan tidak sempurna.

“Jadi jangan hanya satu poin saja. Tapi harus secara keseluruhan agar bisa mencegah penularan Covid-19 yang kini semakin bertambah,” pungkasnya. (anita/hm02)

 

Related Articles

Latest Articles