13.6 C
New York
Thursday, May 2, 2024

Ini yang Terjadi pada Tubuh jika Sering Mengonsumsi Mi Instan

Jakarta, MISTAR.ID

Hampir semua orang mulai dari anak-anak hingga dewasa mengenal mi instan. Bahkan, mi instan menjadi makanan yang paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Cara masaknya yang cepat dan rasanya lezat, menjadi pilihan yang sangat efisien sehingga pilihan ini selalu jatuh pada mi instan.

Akan tetapi, sesuatu yang berlebihan tentu tidak baik. Termasuk mengonsumsi mi instan secara berlebihan bisa mengganggu kesehatan.

Berikut ini adalah beberapa hal yang terjadi pada tubuh jika kamu mengonsumsi mi instan setiap hari:

Baca Juga:Begini Cara Mengolah Mi Instan Secara Sehat

1. Tekanan darah tinggi

Menurut Keck School Medicine, satu porsi mi instan bisa mengandung sampai 1.820 miligram sodium. Jumlah tersebut hampir setara dengan dua pertiga asupan harian sodium yang disarankan oleh FDA.

Dengan kata lain, mengonsumsi mi instan bisa meningkatkan risiko asupan sodium berlebih. Dan menurut American Heart Association sodium yang berlebih bisa meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan kondisi berbahaya lainnya seperti gagal jantung dan stroke.

2. Kerja liver berlebihan

Mi instan memiliki masa penyimpanan yang lama, yang berarti akan sulit dihancurkan. Sayangnya, bahan-bahan yang membuat mi instan sulit dihancurkan tersebut membuatnya sulit dicerna.

Baca Juga:Roti Long John, Camilan Klasik Tidak Butuh Mikser

Menurut Keck Shool of Medicine, kerja keras untuk memecah dan mencerna mi instan tersebut akan membuat liver bekerja sangat keras. Jika liver kerja berlebihan, maka mulai menyimpan lemak di selnya sendiri. Dan penumpukan lemak ini dapat merusak hati jika tidak dikendalikan.

3. Saluran pencernaan akan stres

Jika dibandingkan makanan segar, tentu mi instan akan memiliki kandungan nutrisi yang lebih sedikit. Dr Braden Kuo, seorang ahli gastroenterologi di Massachusetts General Hospital melakukan penelitian dengan menyuruh partisipan menelan pil kamera, kemudian makan mi instan. Hasilnya adalah, mi instan tetap utuh di dalam perut bahkan setelah berjam-jam dikonsumsi.

4. Meningkatkan risiko sindrom metabolik

Jika kamu seorang wanita yang makan mi instan secara teratur, maka kamu menempatkan diri pada risiko sindrom metabolik yang jauh lebih besar. Mulai dari obesitas, kolesterol tinggi, gula darah tinggi, dan tekanan darah tinggi, menurut Harvard School of Public Health. Menurut The New York Times, ini bisa jadi karena wanita lebih sensitif terhadap efek karbohidrat, lemak jenuh, dan natrium setelah menopause. (medcm/hm12)

Related Articles

Latest Articles