10.2 C
New York
Sunday, May 5, 2024

Begini Cara Mengolah Mi Instan Secara Sehat

MISTAR.ID

Mi instan banyak digemari di Indonesia. Meski terbilang makanan tidak sehat jika dikonsumsi berlebihan, bukan berarti kita harus menghindari makan mi instan sama sekali. Tak bisa dipungkiri, mi instan sudah menjadi bagian dari kudapan favorit masyarakat Indonesia.

Salah satu alasan menyukai mi instan karena mudah diolah. Dalam sebungkus mi instan biasanya sudah dilengkapi bumbu bubuk, minyak, serta bahan pelengkap lainnya. Kita hanya perlu merebus mi sebentar atau menyeduhnya dengan air panas.

“Kalau mau makan mi instan, silakan makan saja, asal tetap dalam batasan konsumsi,” ujar Guru Besar Bidang Ilmu Gizi Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Endang L Achmadi, kepada media. Endang mengatakan, karbohidrat yang tinggi dalam mi tidak bisa mencukupi kebutuhan nutrisi lain dalam tubuh.

Baca juga: Seblak Mie Kuah Komplet Super Pedas

Selain dengan cara tidak dikonsumsi secara berlebihan, mi instan bisa jadi makanan yang sehat jika ditambah bahan-bahan pangan lain di dalam masakan untuk melengkapi kekurangan gizi di dalam mi instan. Namun Endang tetap menekankan agar kita tidak memakan mi instan terlalu sering. Tetap harus dibatasi. “Kalau terus menerus jadi tidak sehat,” ujarnya. Risiko konsumsi mi instan Namun terdapat pula risiko yang mengintai jika terlalu banyak mengonsumsi mi instan.

Dilansir dari media, ada beberapa bahaya mi instan bagi kesehatan tubuh Anda:

1. Mengandung pengawet. Produk instan ini sering menambahkan beberapa bahan pengawet. Walaupun bahan-bahan tersebut tidak berbahaya dan boleh dikonsumsi, namun bisa menimbulkan beberapa risiko kesehatan jika dikonsumsi berlebihan. Sebuah studi menyebutkan, terlalu banyak mengonsumsi bahan pengawet meningkatkan risiko terkena kanker.

2. Rendah serat dan protein. Mi instan mengandung serat dan protein yang rendah. Padahal, serat dan protein adalah dua nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Selain itu, serat dan protein bisa membuat seseorang merasa kenyang lebih lama karena biasanya memiliki kecenderungan untuk makan lebih banyak. Bisa ditebak; ini bisa memicu seseorang mengalami kenaikan berat badan.

3. Mengandung MSG MSG adalah singkatan dari monosodium glutamat, yakni senyawa yang membuat masakan terasa lebih sedap. Berbagai lembaga pemeriksa keamanan makanan sebetulnya telah menganggap MSG aman di konsumsi. Lembaga yang menyetujui bahwa MSG aman dikonsumsi antara lain Food and Drug Administration (FDA) di Amerika Serikat dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Indonesia. Namun beberapa studi menunjukkan bahwa konsumsi MSG berlebihan bisa memicu berbagai penyakit. Beberapa di antaranya adalah tekanan darah tinggi, obesitas, sakit kepala, dan mual. Maka dari itu penting untuk membatasi konsumsi MSG, salah satunya dengan tidak makan mi instan terlalu banyak dan sering.

4. Mengandung sodium tinggi. Dalam seporsi mi instan, terkandung sodium yang melebihi kebutuhan sodium harian. Terlalu banyak mengonsumsi sodium bisa memicu tekanan darah tinggi dan berbagai penyakit kardiovaskular. Pada orang yang memiliki tekanan darah tinggi atau sedang membatasi konsumsi sodium, direkomendasikan untuk mengurangi konsumsi mi instan atau mengurangi jumlah bumbu bubuk yang digunakan saat memasak mi instan.

Baca juga: Agar Tak Salah Pilih, Perhatikan Ini Pada Mie yang Diklaim Sehat

Cara Memasak Mi Instan Agar Lebih Sehat

Para ahli memang menyarankan kita untuk menghindari konsumsi mi instan. Tetapi, tak ada masalah jika kita mengonsumsinya hanya sesekali. Untuk meredam bahaya mi instan, kita harus mengolahnya dengan cara sehat.

1. Tambahkan sayuran. Sayuran mengandung nutrisi penting untuk tubuh kita. Menambahkan sayuran ke dalam mi instan juga membuat rasanya lebih nikmat. Anda bisa menambahkan jenis sayuran berikut ke dalam mi instan. Bok Choy, memiliki daun yang bertekstur besar dan menyerap kuah dengan baik dan juga memberikan rasa yang enak. Sawi juga memiliki tekstur dan rasa yang serupa. Selada air, mengandung zat besi, kalsium, dan asam folat, tapi pastikan untuk mencucinya terlebih dahulu sebelum dikonsumsi. Bawang bombay yang diiris halus: ini adalah bahan yang baik untuk dicampurkan ke dalam mi dan pastikan untuk menahan air mata Anda. Daun bawang, ini juga baik untuk campuran mi Anda. Snap peas, ini memiliki bentuk yang mirip dengan edamame di restoran Jepang.

2. Buang bumbunya. Jumlah natrium dalam bumbu mi instan setara dengan setengah sendok teh garam. Jumlah tersebut setara dengan 63 persen dari dosis garam harian. Padahal, konsumsi garam yang terlalu tinggi bisa merusak ginjal kita. Saat garam yang masuk ke dalam tubuh terlalu banyak, ginjal akan bekerja terlalu keras agar tingkat natrium dalam tubuh kita tetap normal. Saat tingkat natrium dalam tubuh terlalu tinggi, maka zat tersebut akan merembes ke aliran darah dan membuat jantung bekerja lebih keras sehingga tekanan darah naik.

Menurut Dietary Guidelines for American, tubuh manusia harus menerima kurang dari 2.300 milligram garam per hari dan 1.500 milligram bagi setiap orang di atas usia 50 tahun. Agar mi instan yang kita konsumsi lebih sehat, buanglah sebagian besar bumbu yang disediakan. Gantilah bumbu-bumbu tersebut dengan rempah-rempah seperti cabai, kecap ikat atau miso. Semakin sedikit bumbu mi instan yang kita gunakan, maka akan semakin baik.

Baca juga: Jutaan Anak Terancam Pertumbuhannya Gara-Gara Mie Instan

Tambahkan telur. Selain sebagai sumber protein, telur juga mempunyai banyak kandungan zat gizi yang diperlukan oleh tubuh. Satu butir telur mengandung vitamin A, asam folat, vitamin B5, vitamin B12, vitamin B2, fosfor, selenium, vitamin D, vitamin E, vitamin K, vitamin B6, kalsium, dan seng. Karena kandungan gizi yang banyak dimiliki telur inilah, telur banyak memiliki manfaat untuk kesehatan tubuh kita. Dengan menambahkan telur ke dalam mi, kita bisa mendapatkan asupan nutrisi tersebut. (kompas/hm09)

Related Articles

Latest Articles