11.6 C
New York
Sunday, April 28, 2024

Gejala Awal Gagal Ginjal Akut Sering Dianggap Sepele, Ini Kata Dokter

Jakarta, MISTAR.ID

Gagal ginjal akut yang menyerang anak-anak di Indonesia masih terus jadi perhatian. Ada sejumlah gejala awal yang dialami pasien gagal ginjal akut. Gejala-gejala ini biasanya dianggap sepele, terutama jika sebelumnya anak sempat mengalami sakit.

Dokter spesialis anak di Rumah Sakit Hermina Jatinegara, Angga Wirahmadi menyebut gejala itu berupa demam, batuk, hingga diare.

“Gejalanya yang paling awal itu anak akan demam, lalu batuk. Biasanya ada diare juga,” kata Angga saat dihubungi beberapa waktu lalu.

Baca Juga:Kasus Gagal Ginjal Akut, BPOM Akan Pidanakan 2 Perusahaan Farmasi

Berdasarkan data yang dimiliki Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada Kamis (20/10/22), demam merupakan gejala paling umum yang dialami pasien gagal ginjal akut. Sebanyak 202 dari 241 pasien melaporkan gejala demam.

Sementara batuk, atau yang merupakan salah satu gejala Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA), dialami oleh 108 dari 241 pasien. Diare, dalam data Kemenkes, dialami sekitar 70 dari 241 pasien yang terlapor kala itu.

Selain tiga gejala di atas, ada juga beberapa gejala gagal ginjal akut yang dilaporkan, di antaranya:

– penurunan nafsu makan,
– kelelahan,
– mual dan muntah,
– sakit perut,
– dehidrasi,
– masalah pada frekuensi kencing.

Baca Juga:11 Anak di Medan Terkonfirmasi Gagal Ginjal Akut, 6 Meninggal Dunia

Di luar daftar keluhan yang dialami pasien di atas, ada satu gejala yang paling khas. Angga mengimbau orang tua untuk mewaspadai gejala satu ini.

Gejala ini berkaitan dengan volume urine yang menurun. Orang tua perlu waspada jika frekuensi berkemih anak menurun atau bahkan tidak buang air kecil sama sekali selama satu hari penuh.

Jika kondisi di atas terjadi, maka bisa dipastikan anak mengalami gangguan ginjal akut.

“Jadi orang tua harus waspada mengenai jumlah urine pada setiap anak dengan keluhan demam, diare, dan batuk,” kata dia.

Angga juga mengingatkan agar orang tua yang anaknya mengalami demam disertai batuk agar rutin memeriksa urine anak. Jika minimal dalam kurun waktu enam jam anak tidak berkemih, maka harus segera dibawa ke rumah sakit.

Jangan menunggu terlalu lama. Terutama jika anak sudah mulai kehilangan kesadaran. Ginjal bisa kembali pulih dan normal jika pasien mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat.

Sementara jika anak mengalami diare, demam, dan batuk namun tidak disertai jarang kencing, orang tua diimbau untuk tidak khawatir. Orang tua hanya diminta memantau frekuensi berkemih anak.

Baca Juga:Menkes Sebut Obat Gagal Ginjal Akut Sudah Ditemukan

“Kalau tidak ada masalah urine, maka tidak akan ada penanganan gagal ginjal akut. Tapi tetap harus dipantau,” katanya.

Sebagaimana diketahui, ancaman gagal ginjal akut menghantui anak-anak di Indonesia. Hingga Selasa (25/10/22), tercatat 255 anak terserang gagal ginjal akut. Sebanyak 143 di antaranya dilaporkan meninggal dunia.

Gangguan ginjal akut ini merupakan kondisi saat fungsi ginjal mengalami penurunan atau berhenti secara tiba-tiba. Kondisi ini bisa memicu sejumlah masalah pada organ vital lainnya. (cnn/hm12)

Related Articles

Latest Articles