15.2 C
New York
Thursday, May 16, 2024

Jarang Terjadi, Wanita ini Mengalami Kebocoran Cairan Otak Setelah Melakukan Swab

MISTAR.ID

Uji swab yang dilakukan terhadap seorang wanita AS telah menusuk dan mengenai selaput otaknya dan menyebabkan cairan bocor dari hidung serta mengakibatkan risiko infeksi yang mengancam jiwa, demikian dilaporkan dokter dalam jurnal medis Kamis.

Pasien wanita yang berusia 40-an, memiliki kondisi langka yang tidak terdiagnosis dan tes swab yang diterimanya mungkin tidak dilakukan dengan benar. Hal ini merupakan rangkaian kejadian yang sangat jarang terjadi.

Tetapi kasus ini menunjukkan bahwa para pekerja kesehatan harus berhati-hati untuk mengikuti protokol pengujian dengan cermat, Jarrett Walsh, penulis senior makalah yang muncul di JAMA Otolaryngology Bedah Kepala & Leher, mengatakan kepada AFP.

Orang yang pernah menjalani operasi sinus atau dasar tengkorak yang ekstensif juga harus lebih mempertimbangkan untuk meminta tes oral jika tersedia, tambahnya. “Ini menggarisbawahi perlunya pelatihan yang memadai bagi mereka yang melakukan tes dan perlunya kewaspadaan setelah tes dilakukan,” tambah spesialis telinga, hidung dan tenggorokan Dennis Kraus dari Lenox Hill Hospital di New York.

Baca juga: Sekarang Pencarian di Google Semakin Mudah, Berikut Tipsnya

Walsh, yang berpraktik di Rumah Sakit Universitas Iowa, mengatakan wanita itu telah menjalani tes swab sebelum operasi hernia elektif, dan kemudian melihat cairan bening keluar dari satu sisi hidungnya. Setelah itu dia mengalami sakit kepala, muntah, leher kaku, dan sensitif terhadap cahaya, dan dipindahkan ke perawatan Walsh.

“Dia sebelumnya pernah dilakukan swab untuk prosedur lain, sisi hidung yang sama, tidak ada masalah sama sekali. Wanita itu merasa mungkin swab kedua ini tidak menggunakan teknik yang baik, dan menusuk agak dalam,” katanya.

Faktanya, wanita itu telah dirawat bertahun-tahun sebelumnya karena hipertensi intrakranial yang artinya tekanan dari cairan serebrospinal yang melindungi dan menutrisi otak terlalu tinggi.

Dokter pada saat itu menggunakan sebuah shunt (alat medis untuk mengeluarkan cairan) untuk mengalirkan sebagian cairan dan kondisinya dapat teratasi. Tapi hal membuatnya mengalami encephalocele, atau cacat di dasar tengkorak yang membuat lapisan otak menonjol ke area hidung di mana ia rentan pecah.

Baca juga: Tips Cara Mengoreksi Anak Manja

Hal ini luput dari perhatian sampai hasil pemindaian lama wanita itu ditinjau oleh dokter barunya, yang melakukan operasi untuk memperbaiki bagian cacat tersebut pada bulan Juli. Dia telah pulih setelahnya.

Walsh mengatakan dia yakin gejala yang terjadi pada wanita itu merupakan iritasi pada selaput otak. Jika masalahnya tidak ditangani, dia bisa mengalami infeksi otak yang berpotensi mengancam nyawa dari bakteri yang menyebar ke hidung. Atau, udara bisa masuk ke tengkorak dan memberi tekanan berlebih pada otak.

Walsh mengatakan bahwa meskipun ini kejadian yang sangat langka, itu harus menjadi pengingat perlunya pelatihan swab berkualitas tinggi, mengingat ratusan juta tes lagi akan dilakukan sebelum pandemi selesai. (ScienceAlert/hm07)

Related Articles

Latest Articles