9.1 C
New York
Friday, March 29, 2024

Bisakah Kebiasaan Tidur yang Buruk Menyebabkan Depresi?

MISTAR.ID
Sebagian besar ahli setuju bahwa orang dewasa harus tidur antara tujuh hingga sembilan jam setiap hari. Ini karena ada hubungan antara jumlah jam tidur dan mood. Ada kebutuhan untuk mendapat tidur yang cukup untuk mengurangi beberapa masalah psikologis yang mungkin Anda alami akibat kurang tidur.

Bagaimana hubungan tidur dan suasana hati?
Setelah menilai diri sendiri dengan cermat, Anda harus memperhatikan bahwa setelah kurang tidur Anda merasa seperti berada dalam suasana hati yang sangat buruk dan merasa stres juga.

Namun, Anda merasa lebih baik setelah cukup tidur. Penelitian yang dilakukan di University of Pennsylvania menunjukkan bahwa bahkan mengurangi jam tidur dalam sehari menjadi 4,5 jam sehari telah berdampak besar pada suasana hati Anda. Mereka yang diteliti dilaporkan mengalami kelelahan mental, merasa sedih dan marah serta stres yang meningkat. Kondisi mereka membaik setelah mereka memulai pola tidur normal mereka.

Di sisi lain, mood dan keadaan pikiran juga berdampak besar pada pola tidur. Kecemasan dan stres menyebabkan gangguan pada tubuh sehingga sulit untuk tidur. Mereka yang sedang stres cenderung kurang tidur karena stres membuat tubuh menjadi sangat aktif bahkan ketika tubuh membutuhkan istirahat dalam bentuk tidur.

Baca Juga:Mengapa Kucing Lebih Sering Habiskan Waktu untuk Tidur? Ini Penjelasannya

Dr Laurence Epstein selaku Direktur Medis di Sleep Health Center dan instruktur di Harvard Medical School mengatakan, bahwa ada hubungan yang sangat erat antara masalah psikologis dan tidur. Menurut penilaiannya, mereka yang mengalami depresi juga memiliki masalah tidur yang menyertai gangguan ini.

Studi ini selanjutnya menegaskan bahwa mereka yang depresi sering memiliki pola tidur yang menyimpang. Mereka yang menderita depresi memiliki masalah tidur sebagai salah satu gejala pertama. Menurut penelitian ini, 15% hingga 20% dari mereka yang mengalami kesulitan tidur cenderung menderita depresi berat.

Insomnia, akibatnya dapat menyebabkan masalah psikologis. Kemungkinan menderita kecemasan dan depresi meningkat karena masalah tidur. Sebuah studi yang melibatkan 10.000 orang menemukan bahwa kemungkinan menderita depresi meningkat 5 kali lipat bagi mereka yang memiliki masalah tidur.

Selain itu, kemungkinan menderita gangguan kecemasan meningkat 20 kali lipat menurut penelitian yang sama ini. Ini memberi lebih banyak wawasan tentang seberapa besar masalah tidur berkontribusi pada masalah psikologis.

Baca Juga:Tidur di Lantai Ternyata Ada Manfaatnya Bagi Tubuh

Jika Anda mengalami masalah tidur dan depresi serta cemas, ada banyak solusi yang praktis. Sebagai permulaan, penting untuk menilai perilaku tidur Anda untuk melihat apakah Anda dapat meningkatkan pada berapa lama Anda tidur serta bagaimana Anda tidur.

Jika tidak ada perbaikan, penting untuk berkonsultasi dengan ahli medis untuk menilai kesehatan mental dan masalah tidur Anda. Mereka kemudian dapat memberi nasihat tentang tindakan selanjutnya. Mereka mungkin menyarankan terapi, pengobatan atau keduanya.

Tidur sangat penting dalam meningkatkan suasana hati serta kesehatan tubuh Anda secara keseluruhan. Karena itu, penting untuk memiliki kualitas tidur yang memadai. Anda mungkin tidak mengalami masalah tidur, tetapi penting untuk mengambil langkah-langkah dan memastikan bahwa Anda tidur dengan nyenyak. Ini akan membuat Anda lebih bahagia, lebih stabil secara emosional dan juga menjadi manusia yang lebih puas secara fisk dan mental.(depresionfixed/ja/hm10)

Related Articles

Latest Articles