19 C
New York
Sunday, May 19, 2024

Berbagai Hal yang Bisa Menyebabkan Kaki Terasa Panas di Malam Hari

MISTAR.ID

Merasakan kaki panas seperti terbakar terasa tidak nyaman apa lagi saat akan tidur, meski sedang di ruangan ber-AC. Rasa panas di telapak kaki juga biasanya dibarengi dengan rasa nyeri seperti ditusuk-tusuk jarum atau kesemutan, yang bisa membuat Anda sulit tidur nyenyak. Jangan sepelekan kaki yang terasa panas. Berikut beberapa penyebab kaki terasa panas di malam hari.

Penyebab kaki terasa panas di malam hari, Berikut beberapa penyebabnya:

1. Neuropati diabetik
Neuropati diabetes merupakan komplikasi diabetes, yang disebabkan oleh kerusakan saraf akibat tingginya kadar gula darah. Seiring dengan sensasi seperti terbakar, gejala lainnya meliputi nyeri seperti terkena benda tajam, kesakitan, kesemutan, dan mati rasa.

Berjalan kaki dapat terasa sangat menyakitkan dan Anda mungkin akan kesakitan hanya karena sentuhan lembut. Rasa sakitnya pun bisa semakin memburuk seiring waktu dan dapat menyebar sampai kaki atau lengan Anda.

2. Sedang hamil
Wanita yang sedang hamil mungkin mengalami kaki panas akibat perubahan hormon yang meningkatkan suhu tubuh. Peningkatan beban tubuh yang bertumpu pada kaki juga dapat menyebabkan kaki terasa panas serta kesemutan selama hamil.

Baca juga:Penelitian baru, Permukaan Laut Global akan Naik Hampir Satu Kaki Dikarenakan Hilangnya es Greenland

3. Menopause
Menopause dapat menyebabkan perubahan hormon yang menyebabkan meningkatnya suhu tubuh dan kaki panas. Kebanyakan wanita mengalami menopause antara usia 45 dan 55 tahun.

4. Kurap (Athlete‘s foot)
Kurap alias athlete’s foot (infeksi tinea pedis) adalah infeksi jamur yang menyerang kaki. Biasanya infeksi lebih sering ditemukan pada sela-sela jari kaki, namun bisa juga ada di punggung atau telapak kaki. Kurap dapat menyebabkan kaki terasa panas seperti terbakar pada area yang terinfeksi. Selain itu, kurap ditandai dengan adanya kulit pecah-pecah dan bintil berisi cairan yang terasa amat gatal.

5. Sedang menjalani kemoterapi
Efek samping kemoterapi bisa mengakibatkan kerusakan saraf. Jika kerusakan saraf terjadi di kaki, mungkin kaki Anda akan terasa panas seperti terbakar dan kesemutan.

6. Uremia
Uremia merupakan komplikasi dari penyakit ginjal kronis. Ini terjadi akibat kerusakan pada ginjal sehingga ginjal tidak dapat berfungsi dengan baik. Ginjal tidak lagi mampu mengeluarkan racun dari dalam tubuh melalui urine sehingga racun berakhir di aliran darah. Hal ini dapat menyebabkan neuropati perifer, yang mengakibatkan kaki kesemutan dan terasa seperti terbakar.

7. Konsumsi alkohol berlebihan
Mengkonsumsi terlalu banyak alkohol dapat merusak saraf perifer Anda dan menghasilkan kondisi yang disebut neuropati alkoholik. Nutrisi tertentu diperlukan untuk fungsi saraf yang tepat. Alkohol dalam tubuh mengganggu tingkat nutrisi ini di dalam tubuh, dan dapat menyebabkan kerusakan fungsi saraf yang tepat.

8. Chronic inflammatory demyelinating polyneuropathy (CIDP)
CIDP adalah kelainan sistem saraf yang menyebabkan saraf meradang dan membengkak. Peradangan ini menghancurkan mielin yang melapisi dan melindungi serabut saraf. Hal ini dapat menyebabkan kesemutan atau sensasi terbakar di kaki, juga tangan.

9. Vaskulitis
Vaskulitis adalah peradangan pada pembuluh darah yang menyebabkan perubahan pada dinding pembuluh. Perubahan yang bisa terjadi pada dinding pembuluh darah adalah penebalan, pelemahan, penyempitan, dan munculnya bekas luka. Hal ini bisa menyebabkan rasa sakit, kesemutan, dan kerusakan jaringan.

Baca juga:Tips Kesehatan Fisik Sebelum Mendaki Gunung

10. Sarkoidosis
Sarkoidosis adalah kondisi di mana munculnya kumpulan sel-sel inflamasi atau granuloma yang tersebar di bagian tubuh yang berbeda-beda. Sarkoidosis dapat muncul hingga bertahun-tahun dan menyebabkan kerusakan pada organ tubuh terkait. Jika kulit atau sistem saraf terkena, kaki bisa terbakar atau terasa panas.

11. Penyebab lainnya
* Terpapar logam berat (timbal, merkuri, arsenik). Jika cukup banyak logam yang menumpuk di tubuh akan menjadi beracun sehingga menggangu fungsi saraf.
* Penyakit Charcot-Marie-Tooth (CMT): Kelainan saraf perifer yang diwariskan.
* HIV/AIDS.
* Kekurangan nutrisi
* Hipotiroidisme, kondisi tubuh tidak menghasilkan cukup hormon tiroid, sehingga menyebabkan kerusakan saraf.
* Eritromelalgia.
* Guillain-Barré Syndrome (GBS), penyakit autoimun yang membuat sistem kekebalan tubuh mulai menyerang sistem saraf perifer sehat.
* Sindrom tarsal tunnel.

Konsultasikanlah kepada dokter anda untuk mengetahui secara pasti apa penyakit yang anda derita. Pengobatan segera, setidaknya akan membantu anda agar penyakit tidak semakin parah. (hallosehat/hm06)

 

Related Articles

Latest Articles