15.4 C
New York
Wednesday, April 24, 2024

Warga Sumut Lupa Terapkan Physical Distancing, Kasus Positif Covid-19 Sudah 1.115 Kasus

Medan, MISTAR.ID

Gugus Tugas Penanganan Percepatan (GTPP) Covid-19 di Sumatera Utara (Sumut) melaporkan, dalam rangka membendung angka Covid-19 perlu diketahui ada 4 kategori wilayah terkait penyebaran Covid-19 mulai resiko tinggi yang ditandai zona merah, resiko sedang ditandai dengan zona orange, resiko rendah dengan zona warna kuning dan zona hijau yang menjelaskan kabupaten/kota tidak terdampak.

Dalam pembagian zonasi ini, dijelaskan Jubir GTPP Covid-19, dr Aris Yudhariansyah dilakukan dengan menghitung data penyebaran Covid-19 di mana untuk menentukan warna zonasi kabupaten/kota pemerintah menggunakan 15 indikator yakni terdiri dari 11 indikator epidemiologi, 2 indikator survailance kesehatan masyarakat dan 2 pelayanan kesehatan.

“Untuk menekan angka virus ini di Sumut salah satunya dengan data zonasi warna yang ada seperti memprioritaskan zona merah jadi orange, zona orange dikontrol menjadi kuning dan zona hijau dipertahankan agar tidak kuning atau orange. Namun, dari pemantauan yang dilakukan dalam beberapa hari terakhir, seperti di Lapangan Merdeka, Medan saat melakukan olahraga (bersepeda) pagi, masih banyak dijumpai masyarakat yang lupa bahwa physical distancing itu penting,” kata dr Aris, Senin (22/6/20).

Baca Juga:Jadwal Sumut Fair Tak Pasti, Pengusaha EO Terancam Bangkrut

Adapun dalam menentukan zonasi corona yakni  indikator kesehatan masyarakat produktif dan aman covid berbasis dengan data.

1. Penurunan jumlah kasus positif selama 2 minggu terakhir dari puncak.

2. Penurunan Orang Dalam Pantauan (ODP) selama 2 minggu terakhir dari puncak.

3. Penurunan jumlah meninggal dari 2 minggu terakhir dari puncak.

4. Penurunan jumlah kasus ODP dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) selama 2 minggu.

5. Penurunan jumlah kasus positif yang dirawat di rumah sakit selama 2 minggu terakhir.

6. Penurunan jumlah ODP dan PDP di rumah sakit selama 2 minggu terakhir dari puncak. 

7. Kenaikan jumlah sembuh dari kasus positif.

8. Kenaikan jumlah selesai pemantauan pengawasan dari ODP dan PDP.

9. Penurunan laju insidensi laju jumlah positif per 100 ribu penduduk.

10. Angka kematian per 100 ribu penduduk, Sebelas angka reproduksi efektif kurang dari satu.

11. Jumlah pemeriksaan spesimen meningkat selama 2 minggu

12. Jumlah ruang isolasi mampu menampung lebih 20 persen positif Covid-19 dan lainnya.

“Adapun perkembangan kasus positif Covid-19 sudah mencapai 1.115 kasus. Artinya kembali terjadi peningkatan sebanyak 20 pasien dari angka sebelumnya sebanyak 1.095 kasus,” bebernya.

Lebih lanjut Aris memaparkan, peningkatan kasus juga terjadi pada Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 11 orang dari 191 menjadi 202, kemudian pasien meninggal naik dari 71 menjadi 74 orang, dan pasien sembuh naik dari 258 menjadi 262 orang.

“Angka penurunan hanya terjadi pada Orang Dalam Pemantauan (ODP) dari 882 menjadi 872,” pungkasnya. (anita/hm01)

Related Articles

Latest Articles