12.6 C
New York
Friday, April 26, 2024

Warga Martodo Humbahas Resah, Ini Penyebabnya

Humbahas, MISTAR.ID

Warga yang tinggal di Desa Martodo (Marbun Dolok) Kecamatan Baktiraja Kabupaten Humbang Hasundutan, sampai saat ini masih resah, Selasa (10/11/20).

Pasalnya, proyek bronjong daerah aliran sungai (DAS) yang dipasang pada tahun 2019 lalu, jebol. Parahnya lagi, debit air yang masih tinggi yang datang dari sungai membuat rumah warga terendam banjir dan juga merusak pertanian milik warga sekitar.

Pantauan Mistar menyebutkan, hujan deras yang melanda Desa Marbun Dolok mengakibatkan debit air tinggi disungai hingga menjebolkan Bronjong yang
dipasang sebagai dinding penahan daerah aliran sungai, Rabu 4 November 2020 lalu, jebol dibeberapa titik. Akibat insiden itu, puluhan rumah terendam banjir dan lahan pertanian milik warga yang ditanami padi dan bawang gagal panen.

Salah satu warga bermarga E Simatupang (50) mengatakan, pasca hujan yang terjadi, 4 November 2020 pagi hari sekitar pukul 02.00 WIB hingga sampai pukul 08.00 WIB, yang membuat volume air meningkat hingga bronjong yang dipasang sebagai dinding penahan daerah aliran sungai jebol dan merembes ke permukiman dan pertanian.

Baca juga: Kapoldasu Lantik AKBP Ronny Nicolas Sidabutar Sebagai Kapolres Humbahas

Menurutnya, rembesan air tersebut membuat warga was-was hingga sampai saat ini. Apalagi, banjir kerap melanda desa mereka dan kejadian ini sudah ketiga kalinya dan terparah di tahun ini. Warga tidak ingin kejadian banjir bandang yang sudah membanjirkan rumah dan lahan pertanian kembali terjadi lagi.

“Setiap hujan deras turun, air dari sungai selalu meluap dan merendam pertanian dan permukiman penduduk,” katanya.

“Warga sini selalu waspada jika sudah hujan deras, apalagi ini sudah ketiga kalinya dan paling parah ditahun ini” tambahnya.

Iapun berharap, atas kejadian itu kiranya pemerintah memperhatikan kerusakan material pertanian dan rumah penduduk yang dimusibah banjir.

Baca juga: Presiden Jokowi Tinjau Kawasan Lumbung Pangan Baru di Humbahas

“Sampai saat ini belum ada bantuan pemerintah terkait kerusakan lahan pertanian kami , tapi tidak tahu ada warga yang dapat. Tapi saya pribadi belum ada bantuan pemerintah,” ungkapnya.

Poltak Purba, anggota dewan dari daerah pemilihan Kecamatan Baktiraja membenarkan kejadian tersebut. Ia mengatakan, melihat kejadian itu dirinya langsung terjun kelokasi untuk mengetahui kondisi pertanian yang rusak dan bronjong.

“Lahan pertanian lumayan rusak para sampai ada 3 unit excavator di lokasi. Potensi akan terjadi musibah sangat besar. Di beberapa titik terjadi pendangkalan sungai hingga dasar Bronjong. Hal yang sangat penting ada 2 titik pintu air yg mengaliri lahan pertanian tidak bisa berfungsi lagi yang akan mengakibatnya kemungkinan gagal panen. Semoga semua dapat kita atasi,” ucapnya.

Camat Baktiraja, Asti L Manullang yang dikonfirmasi, tidak dapat dijumpai di ruang kerjanya. “Ibu lagi diluar,” ucap salah seorang stafnya. Ketika dihubungi via telepon hingga diberi pesan singkat tidak mau menjawab. (effendi/hm07)

Related Articles

Latest Articles