22.2 C
New York
Monday, April 29, 2024

Wabup Toba Buka Pertemuan Pemetaan dan Analisis Situasi Program Stunting

Toba, MISTAR.ID

Stunting dan kekurangan gizi lainnya yang terjadi pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) di samping berisiko pada hambatan pertumbuhan fisik dan kerentanan anak terhadap penyakit, juga menyebabkan hambatan perkembangan kognitif yang akan berpengaruh pada tingkat kecerdasan dan produktivitas anak di masa depan.

Demikian disampaikan Wakil Bupati Toba Tonny M Simanjuntak dalam arahannya saat membuka pertemuan pemetaan dan analisis situasi stunting di ruang rapat Bappelitbangda Kabupaten Toba, Kamis (14/4/22).

Selain itu menurut Tonny, upaya penurunan stunting dilakukan melalui dua intervensi, yaitu intervensi gizi spesifik untuk mengatasi penyebab langsung, dan intervensi gizi sensitif untuk mengatasi penyebab tidak langsung.

Baca Juga:Peringati Hari Gizi, Inalum Gelar Program Pencegahan Stunting di 2 Wilayah Operasional

Selain mengatasi penyebab langsung dan tidak langsung, diperlukan prasyarat pendukung yang mencakup komitmen politik dan kebijakan untuk pelaksanaan, keterlibatan pemerintah dan lintas sektor, serta kapasitas untuk melaksanakan.

“Perlu peran sinergitas dari pemerintah kabupaten dengan pemerintah kecamatan dalam penanganan stunting di daerah ini,” sebut Tonny.

Sementara itu Rizal Effendi yang merupakan Team leader Local Government Capacity Building For Acceleration Of Stunting Reduction (LGCB-ASR) Regional I Bangda Kemendagri menyampaikan agar kabupaten dapat mengambil peran dalam percepatan penurunan stunting. Yaitu dengan cara menyiapkan kebijakan berkaitan dengan penurunan stunting, melaksanakan standar pelayanan minimal secara maksimal, dan yang terpenting melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan-kegiatan yang terkait dengan penurunan stunting. (james/hm14)

Related Articles

Latest Articles