11.6 C
New York
Thursday, May 2, 2024

Tragis! 33 Tenaga Medis di Nias Terinfeksi Covid-19, 4 Diantaranya Dokter

Medan, MISTAR.ID

Sebanyak 33 tenaga medis di Kabupaten Nias terinfeksi Covid-19, dari 33 tenaga medis tersebut 4 orang diantaranya adalah dokter. Selebihnya perawat dan bidan.

Hal ini dikatakan Bupati Kabupaten Nias Sokhiatulo Laoli pada wartawan usai rapat kesepakatan bersama antara Pemerintah Pemprovsu dengan Kepala Daerah se-Kepulauan Nias tentang penanggulangan penanganan bersama Covid-19 di Sumut, di Rumah Dinas Gubernur Sumut, Jalan Jenderal Sudirman, Rabu (16/9/20).

“Kenapa tenaga medis ini terpapar? Karena di Nias ini minim Alat Pelindung Diri (APD) untuk tenaga kesehatan kita. Itulah sebabnya terpapar sampai 33 orang tenaga medis kita, diantaranya 4 dokter sisanya perawat dan bidan,” ungkap Sokhiatulo.

Baca Juga:Mulai 21 September Nias Disekat 14 Hari, Gubsu dan Kepala Daerah Setuju

Tak hanya APD, ia juga mengungkapkan, yang menjadi kendala pihaknya juga ketersedian alat rapid test yang sangat terbatas. “Selain itu cartridge atau alat untuk swab juga sangat menipis sudah sepekan ini. Maka stok kami untuk alat swab untuk tinggal beberapa hari lagi,” jelasnya.

Sehingga, untuk dilakukannya swab pada masyarakat juga sudah tidak bisa lagi. Terutama pada masyarakat yang memiliki hasil rapid test reaktif.

“Sudah tidak bisa lagi kita lakukan swab untuk mereka. Padahal seharusnya dari hasil rapid test yang dinyatakan reaktif wajib untuk di swab untuk memastikan positif atau tidak orang tersebut. Jadi itu kesulitan kita di sana. Maka alat untuk swab (cartridge) itu khusus kita lakukan pada mereka yang sudah bergejala atau yang kasusnya sudah berat,” terangnya.

Baca Juga:Penumpang Masuk atau Keluar Nias Wajib Swab dan Isolasi 

Sementara itu, diungkapkan Sokhiatulo untuk tenaga medis sendiri masih bisa diatasi. Bahkan untuk alat rapid test yang dikomunikasikan ke kementerian kesehatan juga disuruh tunggu.

“Karena kata mereka alatnya juga import,” imbuhnya

Terkait penandatanganan kesepakatan bersama Gubernur Sumut dan Kepala Daerah se-Kabupaten Nias pihaknya akan mempersiapkan semuanya.

“Kesiapannya itu tetap berupaya untuk itu menyediakan ruang isolasi. Juga kami membahas tempat pemakaman yang harus disediakan oleh masing-masing kabupaten/kota di Kepulauan Nias. Akan tetapi yang jadi pergumulan kita sekarang yaitu bagaimana alat-alat itu kita agar segera kita dapatkan karena saat ini banyak masyarakat yang berkeliaran di luar padahal mereka reaktif. Ini membahayakan,” pungkasnya.

Maka segera sesuatu yang telah menjadi MoU akan dilaksanakan. “Akan tetapi butuh kerja sama juga dengan provinsi agar membantu kami,” tutupnya.(anita/hm01)

Related Articles

Latest Articles