11.8 C
New York
Monday, May 6, 2024

Terancam Gagal Panen, Hama WBC Serang Ribuan Hektar Pertanian Padi di Sergai

Sergai, MISTAR.ID

Ribuan hektar areal pertanian padi di Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) saat ini mulai di serang Hama Wereng Batang Coklat (WBC). Dinas Pertanian Kabupaten Sergai mencatat hama WBC tersebut sudah menyerang area pertanian padi di 9 Kecamatan yang ada di Kabupaten Sergai.

Dari informasi yang berhasil dihimpun mistar.id pada Minggu (4/7/21), ada sekitar 2.000 Ha pertanian padi diserang hama WBC tersebut.

Plt Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sergai Dedy Iskandar SP MM mengatakan pihaknya sudah memantau dan melakukan penyemprotan massal hama WBC yang menyerang area pertanian padi milik masyarakat, dan yang baru- baru ini pada sabtu (3/7/21) yang lalu. Penyemprotan dilakukan di kelompok tani suka tani dan suka mulia Desa Sukajadi Kecamatan Tanjung Beringin.

Baca juga: Peduli Kesehatan, Bupati dan Wabup Sergai Donor Darah

“Iya, sudah terjadi serangan hama WBC. Saat ini, pihak kita (Dinas Pertanian) bekerja sama dengan para kelompok tani untuk melakukan pengendalian dengan cara melakukan penyemprotan insektisida,” ungkap Plt Kadis Pertanian didampingi Kabid Tanaman Pangan/Holtikultura Chairul SP, MP.

Dijelaskan oleh Dedy, saat ini sudah terjadi peningkatan populasi hama WBC pada Masa Tanam (MT) I April – September. Peningkatan populasi tersebut terjadi di 9 Kecamatan yakni, di wilayah Kecamatan Sei Rampah, Teluk Mengkudu, Perbaungan, Dolok Masihul, Pegajahan, Serba jadi, Bandar Khalifah, Tebing Syahbandar dan Kecamatan Tanjung Beringin.

“Menurut data yang sudah kita terima dilapangan, dari 9 Kecamatan tersebut, luas waspada serangan mencapai 2000 Ha dengan populasi WBC berkisar antara 5 – 20 ekor/rumpun, dan hal ini juga sudah dilakukan pengendalian massal seluas 1.450 Ha, ” jelasnya.

Menyikapi hal ini, kami meminta kepada seluruh petani yang ada di Kabupaten Sergai untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap serangan Hama WBC tersebut. Sebab, jika tidak secepatnya ditanggulangi, maka petani akan mengalami gagal panen (puso).

Baca juga: Terapkan Pola Tanam Jarwo, Hasil Panen Padi di Desa Lumban Manurung Toba Melimpah

Meskipun saat ini, lanjutnya, dari Dinas Pertanian sendiri sudah melakukan beberapa tindakan seperti mengintensifkan pengamatan di lapangan melalui Petugas Pengamat OPT (POPT), Penyuluh dan Petani Pengamat Swadaya. Namun, dalam hal pengendalian ini, peran dari masyarakat petani sendiri sangat diperlukan.

“Kita sangat berharap, masyarakat petani khususnya petani padi ini dapat meningkatkan kewaspadaannya. Jika terjadi populasi hama WBC, petani harus melakukan pengendalian swadaya terlebih dahulu dengan melakukan penyemprotan insektisida yang dianjurkan,” harapnya.

Dikhawatirkan jika peningkatan populasi hama WBC ini semakin meningkat petani harus melaporkan hal tersebut kepada Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) yang sudah ditugaskan oleh Dinas Pertanian. Sehingga hal ini nantinya bisa ditanggulangi secara bersama-sama.

“Jadi menurut kami, pengendalian swadaya ini sangat penting dilakukan terlebih dahulu, sehingga tidak terjadi peningkatan populasi. Petani harus bisa mandiri, jangan selalu berharap atau menunggu bantuan dari Pemerintah baru dilakukan pengendaliannya,” Pungkas Dedy.(boby/hm06)

Related Articles

Latest Articles