15.6 C
New York
Sunday, May 19, 2024

Tarutung Sekitarnya Segera Keluar dari Krisis Air Bersih

Taput, MISTAR.ID

Pemkab Tapanuli Utara bersama Kementerian PUPR-RI menyatakan proyek pembangunan jaringan pipa transmisi air baku Tarutung akan mengatasi ketersediaan kebutuhan air baku dan mengatasi rawan air minum di tiga kecamatan yakni Tarutung, Sipoholon dan Siatas Barita.

Proyek tersebut telah dimulai pekerjaannya sejak Maret 2021 dan berlokasi di Sipoholon dan Tarutung, Kabupaten Taput.

“Prosesnya sangat panjang dan memang kita harus sabar menunggu hingga pihak Kementerian PUPR-RI merealisasikan usulan kita,” kata Bupati Taput Nikson Nababan, Senin (23/8/21), menjawab Mistar,  terkait krisis air minum di Tarutung, sebagai ibukota kabupaten.

Baca Juga:Atasi Krisis Air Bersih, Rp70 Miliar APBN Dikucurkan ke Tarutung

Nikson menuturkan, proyek transmisi air baku tersebut diusulkan sejak tahun 2016.

“Sementara pada saat bersamaan, saya mengetahui masyarakat di Kecamatan Sipoholon, Tarutung dan Siatas Barita sudah mengeluh soal ketersediaan air bersih yang sering terganggu. Mungkin inilah saatnya kita segera keluar dari masalah itu,” lanjutnya.

Kadis Perumahan dan Pemukiman Taput Budiman Gultom menjelaskan, proyek itu dilatarbelakangi usulan Bupati Taput kepada pemerintah pusat dalam mengatasi ketersediaan kebutuhan air baku dan rawan air minum di tiga kecamatan. Juga sekaligus mendorong lajunya pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan pendapatan perkapita masyarakat setempat.

Baca Juga:Bupati Taput Audiensi ke Kementerian PUPR, Lanjutkan Pembangunan SPAM Tarutung

Upaya Bupati Taput mendapat respon dari pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR, dengan mengalokasikan dana APBN untuk pembangunan jaringan pipa transmisi air baku Tarutung di Kabupaten Tapanuli Utara, melalui Satuan Kerja Badan Wilayah Sungai Sumatera II (BWSS) dan pelaksanaan pekerjaan adalah PT Karya Dulur Saroha.

Budiman juga menjelaskan, proyek pembangunan jaringan pipa transmisi air baku Tarutung yang sudah dimulai bulan Maret dan diperkirakan akan rampung Desember 2021, meliputi bangunan intake, berlokasi di Aek Butar, Dusun Tapian Nauli, Kecamatan Sipoholon.

Budiman menambahkan, jaringan pipa transmisi sepanjang 13,2 kilometer dimulai dari intake di Sipoholon, sampai ke bangunan bak penampung di Tangsi Tarutung.

Baca Juga:Bupati Taput, Rapat Koordinasi dengan BWSS II Kementerian PUPR

Jalur pipa dari intake sendiri akan melintasi wilayah Kecamatan Sipoholon meliputi Dusun Tapian Nauli, Desa Situmeang Habinsaran-Desa Situmeang Hasundutan-Desa Simanungkalit. Selanjutnya, melintasi wilayah Kecamatan Tarutung meliputi Desa Hutauruk-Desa Sirajaoloan-Desa Simamora-Kelurahan Hutatoruan X-Kelurahan Hutatoruan VI.

Pipa transmisi yang digunakan adalah pipa High Density Polyethylene (HDPE) 400 mm dan pipa GIP. Juga akan dibangun bak penampung sebanyak 2 unit. Satu unit berlokasi di Dusun Tapian Nauli,  Kecamatan Sipoholon dan satu unit lagi berlokasi di Tangsi, Kelurahan Hutatoruan VI, Kecamatan Tarutung.

Baca Juga:Bupati Taput Nikson Nababan Usulkan SPAM-IKK Dan IPA Rp56 M Ke Kementerian PUPR

Budiman juga menjelaskan, pengambilan air untuk air baku (intake) berasal dari Sungai Aek Butar yang  debit andalannya sebesar 372 liter/detik.

“Sementara target suplay air bersih adalah 100 liter/detik, maka kondisi ketersediaan air sangat memungkinkan proyek ini akan mampu menjawab kebutuhan air bersih untuk warga di tiga kecamatan,” pungkasnya. (jan piter/hm14)

Related Articles

Latest Articles