10 C
New York
Sunday, May 12, 2024

Sumut Sedang Mendeteksi Varian Delta Plus

Medan, MISTAR.ID
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara saat ini sedang mendeteksi varian Delta Plus AY.4.2. Pasalnya, Delta plus merupakan subvarian Delta sudah masuk ke negara tetangga yakni Singapura dan Malaysia.

Menurut Anggota Bidang Penanganan Kesehatan-Ketua Tim Penanganan Penyakit Infeksi Emerging Satgas Penanganan Covid-19 Sumut dr Restuti Hidayani Saragih SpPD, K-PTI, FINASIM, M.H (Kes), dengan sudah adanya kasus varian Delta Plus ke negara tetangga itu, bukan tidak mungkin varian tersebut akan bisa masuk dan didapatkan di Tanah Air.

“Saat ini pemerintah dan unsurnya terus melakukan pendeteksian. Mudah-mudahan (varian Delta Plus) tidak ada di Sumut,” sebut dia, Selasa (16/11/21).

Baca juga:WHO Tegaskan Varian Covid-19 India Terdeteksi di 53 Wilayah

Restuti menambahkan, varian Delta Plus AY.4.2. ini secara transmisi, kemampuan penularannya jauh lebih cepat dari varian Covid-19 yang sebelumnya telah ada. Kemudian, varian ini juga memiliki kemampuan escape (lolos) dari pertahanan diri (imun) yang sudah terbentuk dalam tubuh.

“Dengan penularan yang lebih cepat ini maka tentu artinya akan ada lonjakan. Jadi masyarakat tetap prokes 5 M, segera vaksinasi Covid-19 jika belum dan dukung pemerintah melakukan 3T, sama seperti waktu-waktu yang lalu,” kata dia.

Karena itu, menurut dia, pandemi Covid-19 khususnya di Provinsi Sumatera Utara hingga saat ini masih belum selesai. Karenanya, walau belakangan ini trend kasus yang didapatkan terus menurun, namun Satgas Penanganan Covid-19 Sumut tetap mengingatkan agar tidak bereforia mengabaikan protokol kesehatan (prokes) yang telah ditetapkan.

Baca juga:Makin Menyebar, Varian Covid-19 India Ada di 44 Negara

“Karenanya kita meminta masyarakat tidak bereforia dan menahan diri untuk tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan dan vaksinasi Covid-19 bagi yang belum,” sebut dia.

Dia menjelaskan, saat ini kondisi pandemi Covid-19 Sumut memang dalam keadaan terkendali. Namun, terkendali itu, sebut dia, bukan berarti telah selesai, meski berbagai kelonggaran telah diberikan seperti pada aktivitas perekonomian dan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang dilakukan secara terbatas.

“Terbatas ini bukan hanya dari segi jumlah, tapi kita harus tetap membentengi diri dengan 5M plus vaksinasi dan 3T,” jelasnya.

Ia mengatakan pihaknya memiliki kekhawatiran terhadap potensi lonjakan kasus dan masuknya varian Delta Plus AY.4.2 ke Sumut. Untuk lonjakan kasus, menurutnya dapat terjadi seiring libur Natal dan Tahun Baru.

“Biasanya 2-4 kali masa inkubasi, berarti antisipasinya bulan Desember sampai Februari 2022. Jadi selama 4-8 minggu kita lihat, mudah-mudahan tidak ada lonjakan, kalau kita tidak eforia dan menahan diri,” terangnya. (saut/hm06)

Related Articles

Latest Articles