12.5 C
New York
Saturday, April 20, 2024

Selama Pandemi Hanya 17 Kunjungan Pariwisata di Sumut

Medan, MISTAR.ID

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Sumatera Utara (BPS Sumut) merilis perkembangan pariwisata dan transportasi, mengalami penurunan di masa pandemi Covid-19.

Tercatat, jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Sumut melalui empat pintu masuk hanya 17 kunjungan, dan ini mengalami penurunan 99,78 persen. “Tepatnya di bulan April 2020 hanya ada 17 kunjungan, dan ini menurun bila dibandingkan pada bulan Maret 2020 mencapai 7.832 kunjungan.

Demikian pula jika dibandingkan dengan bulan yang sama tahun 2019, jumlah wisman pada bulan April 2020 mengalami  penurunan 99,92 persen, dari 21.962 kunjungan pada bulan April 2019 menjadi 17 kunjungan,” kata Kepala BPS Sumut Syech Suhaimi pada wartawan, Jumat (5/6/20).

Baca Juga:Tingkat Jumlah Wisatawan, Pemerintah Bebaskan Pajak Hotel dan Restoran

Menurut Suhaimi, pada bulan April 2020, wisman dari Singapura merupakan pengunjung yang terbanyak dengan 5 kunjungan atau 29,41 persen dari total wisman yang berkunjung di Sumut.

Sedangkan Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di Sumut pada bulan April 2020 mencapai rata-rata 11,93 persen, atau turun 17,27 poin dibanding Maret 2020 sebesar 29,20 persen.

“Rata-rata lama menginap tamu asing dan tamu Indonesia di hotel berbintang bulan April 2020 mencapai 1,75 hari, atau naik 0,22 poin  dibanding bulan Maret 2020. Jumlah penumpang domestik yang berangkat dari Sumut melalui Bandara Internasional Kualanamu selama bulan April 2020 mencapai 29.386 orang, atau turun 82,95 persen dibanding bulan Maret 2020 yang mencapai 172.348 orang,” jelasnya.

Sementara, jumlah penumpang angkutan laut antar pulau (dalam negeri) yang berangkat pada bulan April 2020 tercatat sebanyak 227 orang, atau turun 96,37 persen dibanding bulan sebelumnya sebanyak 6.261 orang.

Terpisah, pengamat pariwisata Sumut Wahyu Ario memprediksi kunjungan wisman akan berkurang tajam sampai akhir tahun karena sebagian besar wisman ke Sumut berasal dari Malaysia, Singapura, Tiongkok.

“Ketiga negara merupakan negara ini yang melockdown negaranya. Jadi kegiatan mobilitas warganya akan dibatasi. Seperti, Malaysia sudah memutuskan pendidikan di negaranya akan dilakukan secara daring hingga 31 Desember 2020. Hal ini mengindikasikan kegiatan masyarakat masih dibatasi,” jelasnya.

Baca Juga:Kunjungan Wisatawan Pasir Putih Meningkat Drastis

Di samping itu, sambung Praktisi Universitas Sumatera Utara (USU) ini, pandangan negara-negara lain terhadap pemberlakukan Pembatasan Skala Besar Besaran (PSBB) yang masih longgar juga dapat menyebabkan kekhawatiran wisman untuk berkunjung ke Indonesia.

“Tentunya ini akan membuat tingkat kunjungan wisman berpotensi berkurang tajam tahun ini,” ungkapnya. Adapun langkah yang bisa diambil pemerintah melanjutkan Paket Kebijakan Ekonomi I dalam penanganan dampak Covid-19 yaitu, insentif di sektor pariwisata seperti untuk penerbangan dan hotel ke 10 tujuan utama destinasi pariwisata nasional.

“Tidak hanya diberikan untuk wisman tapi juga wisata nusantara (wisnus). Karena saat ini wisnus yang mungkin masih cukup berpotensi apalagi setelah adanya pembatasan pergerakan seperti PSBB yang membuat masyarakat jenuh. Kedua, memberikan rasa nyaman dan aman bagi wisatawan dengan memberikan layanan yang nyata. Tapi tidak hanya bersifat seremonial. Karena kita sering sekali saat seremonial fasilitasnya bagus tapi setelah itu tak dijalankan lagi. Kondisi ini dapat menimbulkan ketidak percayaan wisatawan dan akhirnya tidak optimal hasilnya,” beber Wahyu. (anita/hm10)

Related Articles

Latest Articles