9.4 C
New York
Friday, March 29, 2024

Sejumlah Kepsek SD di Sidikalang Akui Harga Wastafel Cuci Tangan Terlalu Mahal

Dairi, MISTAR.ID

Harga per unit wastafel cuci tangan model injak yang dibelanjakan sejumlah sekolah dasar (SD) di Kecamatan Sidikalang dengan harga per unit sebesar Rp3,2 juta, diakui sejumlah kepala SD terlalu mahal.

Pengakuan sejumlah kepala SD itu diutarakan saat ditemui di sekolahnya masing-masing di Sidikalang, Rabu (30/6/21).

“Ya Pak, terlalu mahal memang harganya, tapi mau tak mau karena kebutuhan di sekolah, ya kita harus beli dan itu untuk persiapan alat protokol kesehatan menjelang rencana belajar tatap muka,” kata sejumlah Kepsek yang tidak bersedia ditulis identitasnya.

Ditanya apa merk wastafel cuci tangan itu, dan juga bahan bakunya terbuat dari apa, dan apakah wastafel tersebut murni produk pabrik atau produk rakitan? Sejumlah Kepsek SD itu mengaku tidak paham dengan merknya juga sumber produksinya.

Baca Juga:Cermin Wastafel Sekolah di Siantar Dapat Melukai Anak Didik, Disdik: Kita Tadinya Tak Kepikiran, Akan Kita Perbaiki

Tetapi, pengakuan para Kepsek, bahwa sejumlah SD di Kecamatan Sidikalang membeli secara serentak dari salah satu CV, dan masing-masing SD ada yang membeli 1 unit hingga sampai 7 unit per SD, dan barangnya sudah sampai di SD masing-masing.

Mereka (Kepsek, red) mengaku, membeli wastafel itu lewat SIPLah yang sebelumnya sudah diusulkan di aplikasi Rencana Anggaran Kerja Sekolah (ARAKS) melalui operator sekolah, dan sumber barangnya dari perusahaan CV.

“Ya, sumber barang wastafel kami beli dari salah satu perusahaan CV, tapi kami belanja lewat SIPLah,” kata Kepsek.

Para Kepsek itu juga mengaku, masih ada belanja modal yang lain yakni belanja tong sampah ragam rangkai yang kini sudah dalam pengusulan, juga dari perusahaan yang sama dan semuanya sumber dananya dari BOS yang sudah ditampung di triwulan II.

Baca Juga:Antisipasi Korona, Wastafel Portabel Disiapkan

Ditanya selain belanja secara SIPLah, seperti apa mekanisme lain untuk pembelian barang wastafel cuci tangan itu? Mereka (Kepsek) menjawab bahwa sebelumnya mereka dikumpulkan Ketua K3S inisial HS, dengan materi rapat pengarahan alat kelengkapan prokes sekolah, dan selanjutnya masing-masing operator SD dikumpulkan kembali.

Sebelumnya, sejumlah kepala SD di Sidikalang mengaku resah dan risih karena merasa terintimidasi untuk belanja modal kelengkapan alat prokes SD yang terkesan diarahkan ke salah satu CV .

Terpantau wartawan di ruang kelas sejumlah SD di Kecamatan Sidikalang, sudah terisi wastafel cuci tangan model injak kaki yang produknya dipertanyakan apakah rakitan atau pabrikan. karena tidak diketahui merk dan bahan bakunya.(manru/hm10)

Related Articles

Latest Articles