6.5 C
New York
Wednesday, March 27, 2024

Riswan Sitorus Asal Tanjungbalai Rakit Pesawat Aeromodeling

Tanjungbalai, MISTAR.ID

Seorang pemuda di Tanjungbalai memiliki ketertarikan pada dunia kedirgantaraan, hingga membuatnya menjadi pengkoleksi sekaligus perakit pesawat aeromodeling berbagai jenis dan ukuran.

Di dalam sebuah kamar rumahnya berukuran 2 x 3 meter di Kelurahan Pematang Pasir Kecamatan Teluk Nibung Kota Tanjungbalai, pria bernama Riswan Sitorus (30) menjadikan ruangan itu sebagai bengkel sekaligus hanggar pesawat berukuran mini untuk melampiaskan hobinya.

“Kalau mulai mengkoleksi dan jadi hobi ini sejak tahun 2013. Saya memang suka dengan hal-hal yang berbau dengan kedirgantaraan,” kata pria yang hanya lulusan SMA ini saat berbincang dengan wartawan, Rabu (8/12/21).

Di hanggar mini miliknya, berbagai macam pesawat remote controle (RC) aeromodeling di parkir di atap langit kamarnya, mulai dari jet atau pesawat tempur, boeing, sky surver, aerobatic, trainer dan heli.

Baca Juga:Buruh Bangunan di Serdang Bedagai Buat Pesawat Aeromodelling

Dia pun mengkoleksi beberapa type mobil RC dan ditaksir seluruh koleksinya itu bisa mencapai belasan juta rupiah.

“Ada belasan lah, (koleksi) enggak pernah hitung. Kalau sama yang rusak dan bangkainya enggak bisa dipakai lagi itu bisa sampai puluhan,” kata dia.

Biasanya, dia merakit sendiri body pesawat yang berbahan baku styrofoam dengan mempelajarinya di internet. Sedangkan perangkat lunak sensor pesawat, dia beli di situs online dari dalam hingga luar negeri.

Baca Juga:Andrey Ciptakan Aqua Scape, Digandrungi Mahasiswa dan Pegawai Kantoran

“Kalau perangkat keras, yang hardware kebanyakan rakit sendiri, ada juga sebagian beli terpisah dari online di daerah Jawa. Kalau softwarenya, mesin-mesin itu banyak dari China, ada dari Jepang juga,” tuturnya.

Selain mengkoleksi pesawat dengan tenaga listrik dan baterai, Riswan juga memiliki pesawat jet berbahan bakar bensin yang saat ini sedang tahap perakitan.

Selama kurang lebih delapan tahun menjadi penghobi aeromodeling, Ridwan menceritakan suka duka yang dia hadapi dalam menerbangkan pesawat. Selain minimnya komunitas aeromodeling di tempat tinggalnya, ia juga sudah pernah  mengalami puluhan kali kegagalan dalam menerbangkan pesawat.

Baca Juga:Para Ilmuwan Mengembangkan Model Mini Jantung Manusia

“Memang ada yang enggak bisa langsung terbang sampai jatuh ketika dikendalikan. Tapi dari situ saya banyak dapat pelajaran. Kalau sudah terbang bisa dikendalikan kepuasan itu bagi saya tidak ada nilainya,” sebutnya.

Hasil rakitannya tersebut, pernah beberapa kali dia jual di sosial media. Selain dapat merestorasi pesawat, dia juga bisa memperbaiki kamera heli tanpa awak (drone) dengan kerusakan ringan.

“Kalau harga bervariasi tergantung mesin dan spesifikasi pesawatnya. Bisa Rp600 ribu sampai Rp3 juta,” ungkapnya. Riswan menyadari, kecintaannya pada dunia kedirgantaraan hanya sebatas hobi merakit pesawat aeromodeling. Lewat kegemarannya itu, dia ingin memberi pesan ke generasi muda agar memiliki minat dalam dunia penerbangan.(perdana/hm10)

 

Related Articles

Latest Articles