15.2 C
New York
Saturday, May 18, 2024

Proyek Pelebaran Alur Tano Ponggol di Samosir Dikeluhkan Warga

Samosir, MISTAR.ID

Proyek pelebaran alur Tano Ponggol di Danau Toba Kabupaten Samosir, sedikit dikeluhkan para pengguna jalan dan masyarakat sekitar. Pasalnya, kondisi jalan saat musin penghujan menjadi becek. Parahnya lagi ketika musim kemarau, warga dan pengguna jalan seperti melihat kabut tebal akibat debu yang berterbangan di jalan tersebut.

Hal itu dibenarkan salah seorang pengguna jalan Pendi Naibaho, kepada Mistar yang ditemui tak jauh dari lokasi pengerjaan proyek, Rabu (18/11/20).

Pendi Naibaho mengaku bahwa proyek ini digadang-gadang bisa menambah pendapat warga sekitar Tano Ponggol. Pemerintah pernah berjanji setelah selesai pembangunan proyek, akan dibangun di sini kios-kios untuk tempat jualan warga yang telah diganti rugi tanahnya.

“Bila pembangunan jembatan Tano Ponggol ini selesai. Akan di bangun kios-kios atau tempat jualan masyarakat sekitar,” katanya.

Baca juga: KPU Samosir akan Pastikan Semua Penyelenggara Pilkada Bebas Covid-19

“Walaupun janji pemerintah tidak tertulis hanya lisan saja, warga berharap suatu saat nanti akan jadi kenyataan dan berdampak positif untuk perekonomian warga sekitar,” imbuhnya.

Ditambahkannya, pelaksanaan proyek pelebaran Alur Tano Ponggol ini juga berdampak negatih kepada masyarakat setempat.

Dampak tersebut adalah banyak lumpur yang ditemui di jalan ketika musim penghujan dan membuat jalan licin, dan di kala musim kemarau banyak abu yang berterbangan.

“Hal inilah yang membuat masyarakat selalu mengeluh dan merasa resah akibat jalan becek dan berlumpur serta berdebu. Kita juga minta kepada instansi terkait, untuk memperhatikan kenyamanan pengendara lalu lintas yang melewati jalan tersebut,” pintanya.

Baca juga: Bawaslu Samosir Sosilisasi Partisipasi Pengawasan Pilkada

Diakui Pendi Naibaho lagi, bahwa jalan becek dan berlumpur tersebut sudah pernah ada korban yang terjatuh di area jalan tersebut.

“Saya sendiri pernah mengalami jatuh akibat jalan berlumpur itu dan telah pernah saya laporkan ke kantor pekerja proyek yang berada di Tajur Pangururan Samosir,” terangnya.

Menanggapi hal tersebut, Mistar coba konfirmasi pihak PT BRP selaku kontraktor melalui petugas K3, tetapi tidak ada di tempat.

“Sejauh ini sudah dilakukan penyemprotan area yang terkena lumpur,” kata salah seorang pekerjanya.(sawangin/hm07)

Related Articles

Latest Articles