Medan, MISTAR.ID
Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumatera Utara mengaku memiliki kendala dalam menangani pasien rehabilitasi khususnya pada rawat inap.
“Ini persoalannya, selama ini untuk rehab khusus rawat inap kurang tertangani karena minimnya anggaran,” sebut Kepala BNNP Sumut Brigjen Toga Panjaitan, Selasa (28/9/21), menanggapi soal aturan pengguna narkoba yang harus direhabilitasi.
Untuk itu, BNNP Sumut telah berkoordinasi dengan Gubernur Sumatera Utara dan Wali Kota Medan dalam menangani pengguna narkoba yang harus direhabilitasi.
Baca Juga:BNN Siantar Geledah Rumah Kos-kosan, Tiga Orang Ditemukan Positif Narkoba
“Karena itu kita sudah koordinasi dengan gubernur dan wali kota, mudah-mudahan bisa dituangkan ke APBD 2022 untuk dibangun panti rehab gratis bagi masyarakat atau korban penyalahguna narkoba,” jelas dia.
Menurut dia, korban penyalahgunaan narkoba memang harus direhabilitasi untuk mendapatkan perawatan.
“Korban-korban penyalahguna sebaiknya jangan dilakukan penjara tapi kita obati atau direhab agar mereka tidak menggunakan lagi,” terangnya.
Baca Juga:Komisi A DPRD Sumut Sambut Baik Wacana Pembentukan BNN Kota Medan
Ia sendiri mengaku telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan kejaksaan agar penyalahguna narkoba tidak dipenjarakan.
“Sudah, sudah. Kita sudah koordinasi,” ujar Toga.
Mantan Direktur Reskrimsus Polda Sumut ini menambahkan pembentukan Kantor BNN Kota Medan masih dalah perencanaan.
Baca Juga:BNN Ringkus Pria Miliki 22 Gram Narkotika Jenis Sabu di Jalan Parapat Siantar
“Kita sudah koordinasi bersama Wali Kota Medan tentang pembentukan BNN Kota Medan. Namun, masih secara lisan nanti akan kita bikin perencanaannya,” katanya.
Menurutnya, pembentukan BNN Kota Medan akan diajukan Wali Kota Medan dalam anggaran APBD Kota Medan 2022.
“Semoga rencana pembentukan BNN Kota Medan akan terealisasi,” tutur mantan Dir Res Narkoba Polda Sumut tersebut. (saut/hm14)
 Sumatera Utara mengaku memiliki kendala dalam menangani pasien rehabilitasi khususnya pada rawat inap.){kind=link}