17.5 C
New York
Sunday, April 28, 2024

Pengerjaan Proyek Mess PT DPM di Huta Ginjang Dihentikan Warga

Sidikalang, MISTAR.ID

Pengerjaan proyek mess PT Dairi Prima Mineral (DPM) dihentikan warga Dusun Huta Ginjang Desa Polling Anak-anak Kecamatan Silima Pungga-pungga Kabupaten Dairi, karena limbah proyek mencemari permukiman warga.

Pasalnya, pihak kontraktor yang dipercaya oleh PT DPM yakni CV TAPONGAN tidak memikirkan dampak pekerjaan itu berdampak terhadap pencemaran ke permukiman warga, apa lagi di masa musim hujan.

Hal itu disebutkan Palen Purba selaku perwakilan warga yang juga rumahnya turut ikut terdampak limbah proyek tersebut, Selasa(1/12/20). “Kami minta kegiatan itu dihentikan, sebab limbah lumpur proyek itu menjadi pencemaran terhadap permukiman kami,” sebut Palen.

Limbah yang dimaksud Palen Purba adalah lumpur dari gerukan tanah proyek mess PT DM itu mencemari permukiman warga yang dihuni ratusan kepala keluarga.

Baca Juga:Proyek Revitalisasi Pasar Balairung Balige Mulai Dikerjakan

Jauh sebelum proyek itu dikerjakan, warga sudah meminta kepada pihak pekerja maupun PT DPM agar memikirkan ke depan dampak limbah kerukan tanah menjadi lumpur disaat musim hujan, yang bisa mencemari permukiman warga karena di lokasi proyek tersebut sudah ada sebelumnya dibangun penyerapan air, akan tetapi tidak berfungsi lagi.

Selain itu juga, kalau dilihat dari dranaise yang dibangun, posisinya proyek itu di atas permukiman warga. Dan, dranaise yang dibuat itu dininilai tidak mampu menampung debit air ketika hujan. Sementara, lumpur saat kemarau akan menjadi debu yang membuat polusi ke permukiman warga.

Baca Juga:Proyek Nasional di Samosir Belum Maksimal dan Memadai

Pihak CV TAPONGAN melalui Johan Sinaga yang mengaku selaku Health Safety and Envrionment (HSE) manajer saat ditemui Mistar di lokasi proyek, membenarkan kegiatan (pengerjaan) proyek sedang dihentikan atas permintaan warga sekitar.

Ketika ditanya apa penyebabnya, Johan Sinaga mengarahkan wartawan ke PT DPM. Sementara, Manajer External Ralation PT DPM Holy Nurrachman yang dihubungi lewat seluler mengatakan, saat ini pihaknya sedang negoisasi bersama dengan warga sekitar, dan pihak CV TAPONGAN. “Dan dalam waktu dekat, permintaan warga sekitar akan segera direalisasikan,” kata Holy singkat.(manru/hm10)

 

Related Articles

Latest Articles